TRIBUNWOW.COM - Duka di balik euforia juara Liga 1 Persib Bandung, masih dirasakan oleh Intan Nuraeni (21), warga Cililin, Bandung Barat, Jawa Barat.
Sang suami, yang merupakan Bobotoh, tewas setelah jatuh dari Flyover Pasupati saat konvoi juara Persib Bandung, Sabtu (24/5/2025).
Nugraha (20) mengembuskan napas terakhirnya setelah dua minggu koma di rumah sakit.
Nasib pilu tak berhenti di sana, di tengah duka kehilangan suami tercinta selama-lamanya, kini Intan Nuraeni dihadapkan dengan tagihan biaya rumah sakit yang mencapai Rp 192 juta.
Intan Nuraeni hanya bisa terdiam melihat angka-angka yang di luar kemampuannya itu.
Tak hanya Intan, keluarga pun kaget dengan besarnya biaya rumah sakit Nugraha.
Mereka bingung, harus bagaimana dan mencari kemana uang ratusan juta itu?
“Pas kemarin mau ngelunasin Rp 6 juta itu keluar lah nota baru, Rp 192 juta sekian,” kata Intan, Rabu (11/6/2025).
“Jadi bingung dan sekeluarga kaget,” tambahnya lirih.
Diketahui, Nugraha sempat menjalani perawatan intensif di ruang ICU selama 12 hari, lalu pindah ke HCU sebelum akhirnya meninggal dunia Jumat malam (6/6/2025).
Perayaan Berujung Duka
Nugraha dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan jarang ikut keramaian. Namun malam itu, ia memutuskan merayakan kemenangan Persib.
Naas, ia terjatuh dari tembok pembatas flyover dan ditemukan dengan luka serius di kepala, rusuk, dan ginjal.
“Dia ikut konvoi. Cuma kalau soal nonton bola di rumah saja, tidak pernah ke stadion. Kayanya malam itu pengen ikut meramaikan saja,” kenang Intan.
Pihak rumah sakit menyatakan Nugraha mengalami infeksi paru-paru sebelum meninggal pada pukul 22.30 WIB.
Harapan ke Manajemen Persib
Tagihan yang menggunung membuat Intan berusaha mencari bantuan.
Ia telah menyampaikan keluhannya kepada manajemen Persib dan Ketua Viking Tobias Ginanjar, yang menyarankan agar ia kembali berkoordinasi dengan RSHS Bandung.
“Tadi bilang membantu ikhtiar bareng-bareng. Informasinya yang benarnya bagaimana,” kata Intan, masih berharap ada jalan keluar.
Manajemen Persib, melalui Head of Communication PT PBB, Adhi Pratama, telah memberikan santunan langsungsebagai bentuk kepedulian.
“Kami berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Nugraha. Semoga keluarga diberi kesabaran dan almarhum husnulkhatimah,” ucap Adhi.
Kehilangan Sosok Suami yang Pengertian
Intan mengenang Nugraha sebagai suami yang setia, jujur, dan bertanggung jawab.
Mereka telah menikah selama 2,5 tahun dan memiliki seorang anak berusia dua tahun. Kepergian Nugraha yang mendadak meninggalkan lubang besar di hati keluarganya.
“Dia suka ngebantu beres-beres rumah, ngejagain anak. Sekarang benar-benar kehilangan. Walau enggak keliatan nangis (anak), tapi kalau ngeliat kan kasian,” tutur Intan sambil menahan air mata.
Nugraha wafat hanya sepekan sebelum ulang tahunnya yang ke-21 pada 14 Juni. Ulang tahun yang biasanya dirayakan sederhana berdua, kini hanya menyisakan sepi. (*)