TRIBUNNEWS.COM - Inilah kunci jawaban cerita reflektif pada modul 2 PSE topik 2 dalam PPG 2025: Setelah anda mempelajari pembelajaran sosial emosional, bagaimana pembelajaran sosial emosional dapat dikaitkan dengan mata pelajaran lain?
Pertanyaan ini muncul saat bapak/ibu guru peserta selesai mengerjakan Latihan Pemahaman Modul 2 Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) Topik 2: Peran Guru Sebagai Teladan materi Penerapan Pembelajaran Sosial Emosional dalam Konteks Guru Sebagai Teladan.
Kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PSE Topik 2 dalam PPG 2025 ditujukan bagi bapak/ibu guru yang menjadi peserta program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025 melalui di Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK).
Bagi bapak/ibu guru peserta yang kesulitan mengerjakan Cerita Reflektif tersebut, dapat menggunakan kunci jawaban di bawah ini sebagai referensi.
Berikut kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PSE Topik 2: Guru Sebagai Teladan materi Penerapan Pembelajaran Sosial Emosional dalam Konteks Guru Sebagai Teladan di Ruang GTK dalam PPG 2025.
Setelah Anda mempelajari pembelajaran sosial emosional, bagaimana pembelajaran sosial emosional dapat dikaitkan dengan mata pelajaran lain?
Setelah mempelajari konsep Pembelajaran Sosial Emosional, saya menyadari bahwa Pembelajaran Sosial Emosional tidak berdiri sendiri sebagai materi tersendiri, melainkan dapat terintegrasi dalam semua mata pelajaran. Justru, kekuatan utamanya terletak pada kemampuannya membentuk karakter, empati, dan keterampilan hidup siswa melalui berbagai konteks pembelajaran.
Berikut contoh pengaitan Pembelajaran Sosial Emosional dengan mata pelajaran: Bahasa Indonesia.
Saat menganalisis tokoh dalam cerita, siswa diajak mengenali emosi tokoh, memahami sudut pandang orang lain, dan menyampaikan pendapat dengan empati. Kegiatan debat bisa menjadi latihan keterampilan sosial dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) sebenarnya tidak berdiri sendiri sebagai mata pelajaran terpisah, melainkan sebuah pendekatan holistik yang dapat dan bahkan harus diintegrasikan ke dalam seluruh aspek pembelajaran, termasuk mata pelajaran lain.
Keterkaitan ini sangat penting karena keterampilan sosial dan emosional adalah fondasi bagi keberhasilan akademik, sosial, dan kehidupan. PSE dapat diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang berbeda.
Misalnya pada mata pelajaran IPA. Saat melakukan percobaan yang mungkin tidak berhasil di awal, peserta didik diajak untuk mengenali emosi frustrasi atau kecewa yang muncul. Diskusi kemudian bisa diarahkan pada bagaimana emosi tersebut memengaruhi fokus mereka dalam mencoba lagi.
Atau pada mata pelajaran Matematika. Jika peserta didik kesulitan memahami konsep tertentu, mereka diminta untuk mengenali perasaannya (misalnya, bingung atau cemas).
Guru bisa memandu mereka untuk berpikir tentang apa yang membuat mereka merasa demikian dan apa kekuatan yang bisa mereka gunakan untuk mengatasinya.
Pembelajaran sosial emosional dapat diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran dengan cara menekankan nilai-nilai seperti kerja sama, empati, dan tanggung jawab.
Misalnya, dalam kerja kelompok saat pelajaran IPA atau IPS, siswa dapat belajar menghargai pendapat orang lain dan mengelola konflik secara sehat.
Dalam Pendidikan Pancasila, pembelajaran sosial emosional sangat relevan karena nilai-nilai seperti toleransi, tanggung jawab, dan kepedulian sosial merupakan inti dari materi.
Ini membantu siswa membentuk karakter sekaligus memahami isi pelajaran secara lebih bermakna.
Pelajaran seni memberi ruang bagi siswa untuk mengekspresikan emosi dan ide secara kreatif.
Di sini, pembelajaran sosial emosional berperan dalam membangun rasa percaya diri, menghargai karya orang lain, serta memahami dan mengelola perasaan melalui ekspresi seni.
(Sri Juliati)