Cadangan Emas Menurun, Antam Mau Cari Tambang di Luar Negeri
kumparanBISNIS June 12, 2025 10:40 PM
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) berencana menggencarkan eksplorasi pertambangan emas untuk meningkatkan umur cadangan, bahkan menjajaki peluang kerja sama dengan perusahaan di luar negeri.
Direktur Pengembangan Usaha Antam, I Dewa Wirantaya, mengatakan perusahaan akan melaksanakan eksplorasi dari sisi organik dan anorganik untuk meningkatkan cadangan emas.
Pertama, dari sisi organik, perusahaan utamanya akan kembali memperpanjang Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan melanjutkan eksplorasi tambang emas Pongkor di Bogor. Dewa berharap tambang tersebut masih ada potensi dan ekonomis.
"Tentunya kami tetap akan membutuhkan dukungan dari pemerintah sehingga perpanjangan IUP dari Pongkor itu bisa kami jalankan setelah FS dari reevaluasi bisa dijalankan," ungkapnya saat konferensi pers RUPST Antam, Kamis (12/6).
Pedagang mengambil emas batangan PT Antam di toko emas di kawasan Cikini, Jakarta, Rabu (23/4). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang mengambil emas batangan PT Antam di toko emas di kawasan Cikini, Jakarta, Rabu (23/4). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Dari sisi anorganik, Antam telah membidik daerah-daerah baru yang potensial untuk dieksplorasi, baik itu di dalam negeri maupun luar negeri. Perusahaan akan memulai dari pertambangan greenfield.
"Di dalam negeri kita sudah melihat ada beberapa daerah, Jawa, Aceh, dan sebagainya. Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian ESDM, pemerintah daerah terkait, dan sebagainya," tuturnya.
Selain itu, Antam melakukan eksplorasi baik itu mandiri maupun penugasan pemerintah, serta mengevaluasi kembali perusahaan eksisting untuk dijajaki kerja sama atau bahkan akuisisi.
Antam juga membidik eksplorasi pertambangan di luar negeri. Hal ini berkat koordinasi dengan MIND ID bersama pemerintah terkait seperti Kementerian BUMN, Kementerian Luar Negeri.
"Sudah menghubungkan kami untuk support melakukan overseas exploration beberapa negara-negara yang potensi memiliki emas dan sebagainya. Sedang kami jajaki untuk melakukan kerja sama eksplorasi," jelas Dewa.

Belanja Modal Antam

Sementara itu, Direktur Keuangan Antam Arianto Sabtonugroho mengatakan perusahaan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2025 sebesar USD 500 juta atau sekitar Rp 7 triliun.
"Sebagian besar adalah untuk investasi dalam proyek-proyek pengembangan seperti untuk pembangunan ekosistem EV battery, dan juga pembaruan fasilitas logam mulia yang akan kami bangun di Gresik, dan juga penyelesaian dari pabrik smelter grade alumina refinery kami yang di Mempawah," tutur Anto.
Ilustrasi Gedung Antam. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gedung Antam. Foto: Shutterstock
Sebelumnya, Holding BUMN Pertambangan MIND ID mengatakan perlu ada upaya eksplorasi yang masif untuk meningkatkan umur tambang (life of mine) emas milik PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam (ANTM) yang tersisa 4 tahun lagi.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, membenarkan sisa umur tambang Antam sudah di bawah 4 tahun, berbeda dengan anak usaha MIND ID lain seperti PT Freeport Indonesia (PTFI) yang umur tambangnya masih di atas 20 tahun.
"Antam memang life of mine dia itu tinggal mungkin 3 tahun berapa gitu, artinya kita memang harus ada organic growth nih dari sisi upstream-nya," ungkapnya saat diskusi eksklusif bersama media, Kamis (17/4).
Dilo menuturkan, saat ini produksi emas Antam kira-kira sebanyak 130 ton per tahun. Sementara permintaan emas di dalam negeri terus meningkat, dari awalnya 70 ton menjadi 100 ton per tahun.
Perusahaan, kata dia, sudah menentukan prioritas wilayah eksplorasi meskipun tidak menjelaskan secara rinci. Dia menargetkan setidaknya Antam bisa mendapatkan tambang baru di tahun ini.
"Ada opsi Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, Maluku, Papua, Nusa Tenggara ini yang sebenernya kami sudah punya prioritas yang mungkin dalam tahun ini harusnya bisa dapat tambahan," jelasnya.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.