Buru-buru Naik Motor Patwal, Dedi Mulyadi Minta Ditilang karena Tak Pakai Helm, Siap Bayar Denda
Arie Noer Rachmawati June 13, 2025 06:30 PM

TRIBUNJATIM.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi terang-terangan minta ditilang.

Ia mengaku telah melanggar lalu lintas saat naik motor patwal.

Pelanggaran tersebut berupa tak mengenakan helm.

Momen tersebut beredar di media sosial, salah satu diunggah Instagram @depok24jam.

Dalam momen itu, Gubernur Jabar tampak mengenakan setelan jas berwarna putih rapi.

Tampak kondisi jalanan saat itu terlihat ramai dan padat merayap.

Sang Gubernur bergegas turun dari mobil dan langsung berlari menuju motor patwal.

Saat itu, Dedi Mulyadi hendak menghadiri acara Peresmian Kampus Bela Negara Universitas Pertahanan RI oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Bogor, Jawa Barat.

Suara teriakan dari perekam dan warga sekitar juga terdengar nyaring.

"Bapak, kang Dedi," teriak warga.

Kendati tengah buru-buru, Dedi Mulyadi masih memberikan lambaian tangan kala disapa warga.

Aksi spontan Kang Dedi itu menarik perhatian publik dan media sosial.

Sejumlah video dan foto yang menunjukkan dirinya menumpang motor polisi beredar luas, memperlihatkan sikap lugas dan kesigapan mantan Bupati Purwakarta itu dalam menghadapi situasi darurat.

DEDI MULYADI - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tengah terjebak macet mendadak viral di media sosial.
DEDI MULYADI - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tengah terjebak macet mendadak viral di media sosial. 

Minta Ditilang

GuDedi Mulyadi blak-blakan mengakui dirinya melakukan pelanggaran lalu lintas di wilayah Kabupaten Bogor.

Dedi mengaku dia melanggar aturan lalu lintas karena tidak mengenakan helm saat menumpangi kendaraan roda dua.

Dirinya pun meminta agar ditilang karena adanya kesalahan yang terjadi tersebut.

Hal itu terjadi ketika dia sedang akan menuju lokasi acara di kawasan Hambalang, Kabupaten Bogor pada Rabu (11/6/2025).

Saat itu Dedi menghadiri acara peresmian Universitas Bhineka Tunggal Ika yang dulunya Unhan.

Peresmian itu dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

Dedi menceritakan bahwa karena banyak kendaraan pejabat yang melintas, lalu lintas menuju lokasi pun padat

"Tentunya pada saat dilakukan peresmian oleh Bapak Prabowo Subianto, banyak sekali kendaraan-kendaraan yang ditumpangi oleh para pejabat VVIP," kata Dedi melalui akun Instagramnya, Kamis (12/6/2025), dikutip dari Tribun Sumsel.

Dia menjelaskan, acara itu memang dihadiri banyak oleh tokoh penting.

Seperti para menteri, Panglima TNI, Kapolri hingga para duta besar.

"Rangkaian-rangkaian kendaraan VVIP itu pasti rangkaiannya menjadi prioritas, dan terjadilah kemacetan yang panjang, saya mengalami kemacetan hampir satu jam," kata Dedi.

Karena terjebak macet, Dedi pun berinisiatif keluar dari mobil dan menumpangi sepeda motor.

Karena sebagai Gubernur tuan rumah, Dedi harus lebih dulu sampai di lokasi sebelum Presiden.

"Tentunya saya sebagai gubernur, saya tidak boleh lebih dulu presiden dibanding saya, maka saya mengambil inisiatif untuk ikut motor dinas perhubungan Kabupaten Bogor," katanya.

DEDI MULYADI - Momen Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terjebak macet saat naik mobil mewah hingga memilih naik motor patwal viral di media sosial.
DEDI MULYADI - Momen Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terjebak macet saat naik mobil mewah hingga memilih naik motor patwal viral di media sosial. (Tangkapan layar Ig @depok24jam)

"Dan di situ terjadi pelanggaran pada diri saya, saya tidak menggunakan helm, dan tentunya kendaraan bermotornya tidak menyediakan helm untuk pembonceng, karena motor itu sepesialisasi tanpa boncengan, motor patwal," sambung Dedi.

Dedi pun mengakui kesalahannya dalam pelanggaran lalu lintas tersebut.

Dia pun meminta kepada Satlantas Polres Bogor untuk melakukan penilangan.

"Nah tentu saya adalah warga negara Indoensia yang melanggar, dan itu adalah sebuah kesalahan, untuk itu saya mohon kepada kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor untuk dilakukan penilangan terhadap motor yang membonceng saya tanpa helm, kan itu sebuah pelanggaran dan terjadi pada hari kemarin," ujarnya.

"Dan yang membawa motornya harus mengikuti prosedur, mengikuti sidang tilang, ini yang ingin saya sampaikan, karena saya merasa setiap perbuatan yang salah harus ada hukumannya dan saya bertanggung jawab untuk membayar denda tilang yang nanti dijatuhkan oleh hakim di Pengadilan Cibinong," imbuh Dedi Mulyadi.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.