TRIBUNNEWS.COM - Puluhan maskapai penerbangan dunia menangguhkan atau membatalkan penerbangan ke Timur Tengah setelah Iran meluncurkan serangan rudal balasan ke Israel.
Serangan itu memicu penutupan wilayah udara di beberapa negara seperti Iran, Irak, dan Yordania.
Iran menyasar wilayah Israel pada Sabtu (14/6/2025) dini hari, sebagai respons atas serangan udara besar Israel yang menargetkan fasilitas militer dan nuklir di Iran, Jumat (13/6/2025).
Kondisi ini memicu kepanikan di dunia penerbangan.
Maskapai besar global membatalkan ribuan penerbangan demi alasan keselamatan.
Menurut data dari FlightRadar, wilayah udara di atas Iran, Irak, dan Yordania tampak kosong total pada Jumat pagi.
Sementara lalu lintas udara dialihkan ke rute Arab Saudi dan Mesir.
Dikutip dari Al Jazeera, berikut daftar maskapai yang menghentikan atau membatalkan penerbangan ke Timur Tengah:
Emirates maskapai penerbangan terbesar di Timur Tengah.
Pihak Emirates mengatakan telah membatalkan penerbangan ke dan dari Irak, Yordania, Lebanon, dan Iran hingga 15 Juni.
Beberapa penerbangan yang dijadwalkan pada Jumat (13/6/2025) dan satu penerbangan ke Teheran pada hari Sabtu (14/6/2025) tercantum sebagai pembatalan di situs web maskapai tersebut.
Qatar Airways maskapai nasional negara itu dan salah satu yang terbesar di Timur Tengah.
Pihak Qatar Airways mengatakan telah membatalkan sementara penerbangan ke dan dari Iran dan Irak “karena situasi terkini di kawasan itu”.
Mereka juga mengatakan penerbangan ke Damaskus akan dibatalkan hingga 14 Juni.
El Al Airlines maskapai penerbangan nasional Israel.
Pihak El Al Airlines mengatakan telah menangguhkan penerbangan ke dan dari Israel dan memindahkan beberapa pesawatnya keluar dari negara itu.
Maskapai itu telah menyarankan pelanggan, yang penerbangannya dijadwalkan pada Sabtu (14/6/2025) dan Minggu (15/6/2025) malam, untuk menghindari bandara dan menunggu informasi terbaru mengenai status penerbangan mereka.
Israir maskapai penerbangan berbiaya rendah Israel.
Pihak Israir mengatakan telah membatalkan semua penerbangannya ke dan dari Israel hingga 15 Juni.
Mereka sedang mengevakuasi pesawatnya dari bandara Tel Aviv, yang dikatakannya diperkirakan akan tetap ditutup sepanjang akhir pekan.
Arkia maskapai penerbangan Israel , telah membatalkan semua penerbangannya hingga 14 Juni.
Flydubai , atau Dubai Aviation Corporation, maskapai berbiaya rendah.
Pihak Dubai Aviation Corporation mengatakan telah menangguhkan penerbangan ke Amman, Beirut, Damaskus, Iran dan Israel dan sejumlah penerbangan lainnya telah dibatalkan, dialihkan atau dikembalikan ke bandara keberangkatan mereka.
Turkish Airlines maskapai penerbangan nasional Turki.
Pihak Turkish Airlines dan operator Turki lainnya telah membatalkan penerbangan ke Iran, Irak, Suriah, dan Yordania hingga Senin (16/6/2025), kata Menteri Transportasi Turki Abdulkadir Uraloglu dalam sebuah pernyataan.
Etihad Airways salah satu maskapai penerbangan Uni Emirat Arab.
Pihak Etihad Airways mengatakan telah membatalkan dua penerbangan antara Abu Dhabi dan Tel Aviv dan menunda keberangkatan empat penerbangan lainnya.
Etihad dan Turkish Airlines juga mengalihkan beberapa penerbangan ke Baku, Azerbaijan, menurut Bandara Internasional Heydar Aliyev.
Pegasus Airlines maskapai penerbangan Turki.
Pihak Pegasus Airlines membatalkan penerbangannya ke Iran hingga Kamis (19/6/2025).
Penerbangan ke Irak dan Yordania hingga Senin (16/6/2025),
Perusahaan itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan mengoperasikan penerbangan ke Lebanon hanya pada siang hari.
Lufthansa maskapai penerbangan terbesar di Jerman.
Pihak Lufthansa menangguhkan semua penerbangan ke dan dari Tel Aviv dan Teheran hingga 31 Juli dan ke dan dari Amman, Erbil, dan Beirut hingga 20 Juni.
Dalam sebuah pernyataan, perusahaan itu menambahkan bahwa mereka juga akan menghindari "wilayah udara Iran, Irak, dan Israel untuk saat ini".
Air France adalah maskapai penerbangan nasional Prancis, berkantor pusat di Tremblay-en-France.
Air France menangguhkan penerbangan ke dan dari Tel Aviv “sampai pemberitahuan lebih lanjut” menyusul penutupan wilayah udara Israel.
Ita Airways maskapai penerbangan utama Italia, memperpanjang penangguhan penerbangan ke Tel Aviv hingga 31 Juli.
KLM maskapai penerbangan Belanda yang bermitra dengan Air France, membatalkan semua penerbangan ke Tel Aviv setidaknya hingga 1 Juli, demikian laporan kantor berita Belanda ANP.
Ryanair maskapai penerbangan berbiaya rendah Irlandia, membatalkan penerbangan ke dan dari Tel Aviv hingga 31 Agustus.
SWISS yang dimiliki oleh Lufthansa dan merupakan maskapai penerbangan nasional Swiss.
Pihak SWISS menangguhkan penerbangannya ke Tel Aviv hingga 25 Oktober sementara penerbangan ke Beirut akan ditangguhkan hingga akhir Juli.
Aegean Airlines maskapai penerbangan nasional Yunani.
Pihak Aegean Airlines membatalkan semua penerbangan ke dan dari Tel Aviv hingga dan termasuk penerbangan pagi pada 12 Juli, serta semua penerbangan ke dan dari Beirut, Amman, dan Erbil hingga kedatangan pagi tanggal 28 Juni.
LOT Polish Airlines mengumumkan tidak akan menggunakan wilayah udara Iran untuk penerbangan ke Asia, kata seorang juru bicara kepada kantor berita pemerintah PAP.
Wizz Air maskapai penerbangan berbiaya rendah asal Hungaria.
Pihak Wizz Air menangguhkan penerbangan ke Tel Aviv dan mengalihkan penerbangan yang terkena dampak wilayah udara yang ditutup di kawasan itu selama 72 jam ke depan, papar pernyataan yang dibagikan humasnya.
Tarom maskapai penerbangan nasional Rumania, menangguhkan semua penerbangan komersial ke dan dari Tel Aviv, Beirut, dan Amman hingga 16 Juni.
AirBaltic maskapai penerbangan utama Latvia, mengatakan semua penerbangan ke dan dari Tel Aviv hingga 23 Juni telah dibatalkan.
Air India maskapai penerbangan nasional subbenua yang terbang di atas wilayah Iran untuk penerbangannya ke Eropa dan Amerika Utara, mengatakan beberapa penerbangan dialihkan atau dikembalikan ke asal, termasuk dari New York, Vancouver, Chicago dan London.
Aeroflot maskapai penerbangan utama Rusia, membatalkan penerbangan antara Moskow dan Teheran. Dalam sebuah pernyataan, maskapai tersebut mengatakan bahwa penerbangan ke Dubai, Abu Dhabi, Doha, dan Maladewa telah dialihkan melalui wilayah udara Pakistan.
Delta Air Lines maskapai penerbangan AS, mengatakan telah menghentikan sementara penerbangan ke Tel Aviv dari New York hingga 31 Agustus.
Maskapai penerbangan tersebut juga membatalkan penerbangan New York–Tel Aviv di tengah udara pada hari Kamis, menurut data Flightradar.
United Airlines maskapai penerbangan utama AS, mengonfirmasi bahwa Penerbangan UAL84 ke Tel Aviv kembali ke New York setelah lepas landas.
Sementara penerbangan dari Newark juga dibatalkan.
Maskapai penerbangan tersebut telah mengumumkan telah menghentikan operasinya di Israel hingga akhir Agustus, menurut media Israel.
Easyjet maskapai penerbangan berbiaya rendah Inggris, telah menangguhkan semua penerbangan ke Tel Aviv hingga setidaknya 31 Juli, media Israel melaporkan.
Iran, Irak, dan Yordania menutup wilayah udaranya untuk semua penerbangan komersial, dilansir Times of Israel.
Penutupan ini sangat memukul jalur udara antara Eropa dan Asia yang kerap melewati Timur Tengah.
Dikutip dari Reuters, Eurocontrol mencatat sekitar 1.800 penerbangan terpengaruh, termasuk 650 penerbangan yang dibatalkan hanya pada hari Jumat.
Kondisi ini makin memperparah tekanan global pada maskapai, yang sebelumnya sudah terganggu oleh penutupan wilayah udara Rusia dan Ukraina akibat perang.
Di pasar saham, harga saham maskapai global ikut terjun.
Saham British Airways (IAG) turun 4,6 persen, Delta turun 4 persen, dan Ryanair jatuh 3,5 persen.
Kenaikan harga minyak buntut konflik juga memicu kekhawatiran soal biaya bahan bakar jet.
Sementara itu, Israel mengatakan serangan ke Iran menyasar fasilitas nuklir dan rudal balistik sebagai bagian dari “operasi jangka panjang” untuk menghentikan ambisi senjata atom Teheran.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)