Bunga Telang: Si Biru Alami yang Bikin Makanan Cantik dan Sehat
Parlan MTP June 15, 2025 02:00 PM
Pernahkah kamu melihat minuman berwarna biru terang yang katanya alami? Kue, minuman, nasi atau makanan lainnya berwarna ungu kebiruan tanpa tambahan pewarna buatan? Kemungkinan besar, warna itu berasal dari bunga telang.
Bunga telang (Clitoria ternatea) semakin dikenal di dunia kuliner dan kesehatan karena keunikan warnanya yang mencolok sekaligus memberikan manfaat kesehatan. Bukan hanya mempercantik sajian makanan dan minuman, bunga telang juga menyimpan potensi besar sebagai pewarna alami makanan yang aman, sehat, dan ramah lingkungan.
Pewarna Makanan: Saatnya Beralih ke yang Alami
Pewarna makanan sintetis masih banyak digunakan karena harganya murah dan warnanya stabil. Namun, beberapa jenis seperti Brilliant Blue (E133) dan Allura Red (E129) telah dikaitkan dengan potensi efek samping seperti alergi, hiperaktif, dan toksisitas jika dikonsumsi berlebihan. Hal ini mendorong para peneliti atau produsen makanan dan konsumen untuk mencari alternatif alami yang lebih aman.
Bunga telang hadir sebagai solusi. Warna biru khasnya berasal dari senyawa antosianin jenis ternatin, yang tidak hanya cantik tapi juga kaya antioksidan. Uniknya, warna ekstrak bunga telang bisa berubah tergantung tingkat keasaman—biru dalam kondisi netral, ungu dalam kondisi asam, dan kehijauan dalam kondisi basa. Sifat ini menjadikannya pewarna interaktif yang cocok untuk minuman kekinian, makanan fungsional atau bahkan sebagai indicator perubahan pH pada makanan.
Data Ilmiah yang Mendukung
Studi yang diterbitkan dalam International Journal of Gastronomy and Food Science menunjukkan bahwa yoghurt yang ditambahkan 2% ekstrak bunga telang tidak hanya memiliki warna yang menarik, tetapi juga memiliki aktivitas antioksidan tinggi dan tetap stabil selama penyimpanan 30 hari. Bahkan, responden dalam uji sensori lebih menyukai warna dari bunga telang dibandingkan spirulina, yang juga merupakan pewarna alami populer.
Penelitian lain dari Thailand mengembangkan metode ekstraksi menggunakan bantuan ultrasonik (ultrasound-assisted extraction). Metode ini mampu menghasilkan ekstrak dengan kandungan antosianin hingga 374 mg/L dan aktivitas antioksidan tinggi. Ekstrak ini terbukti stabil disimpan selama lebih dari 21 hari dalam kondisi dingin.
Lebih dari Sekadar Warna
Tak hanya cantik, bunga telang juga aman dikonsumsi. Dalam uji toksisitas, tidak ditemukan efek negatif bahkan pada dosis tinggi hingga 2000 mg/kg berat badan pada hewan uji. Selain antosianin, bunga ini juga mengandung flavonoid, fenol, dan senyawa bioaktif lain yang berfungsi sebagai antiinflamasi, antibakteri, dan antidiabetes.
Di beberapa negara Asia Tenggara, bunga telang telah lama digunakan dalam masakan tradisional. Di Thailand, ekstraknya digunakan untuk memberi warna biru pada jelly santan. Di Malaysia, nasi kerabu menjadi salah satu contoh terkenal penggunaan bunga telang sebagai pewarna alami.
Potensi Besar untuk UMKM dan Industri
Dengan tren hidup sehat yang terus meningkat, permintaan terhadap pewarna alami juga ikut naik. Indonesia, sebagai negara tropis tempat bunga telang mudah tumbuh, punya peluang besar untuk mengembangkan produk pewarna alami dari bunga ini—baik untuk skala rumah tangga, UMKM, maupun industri. Saat ini, ekstrak bunga telang sudah mulai hadir dalam bentuk cair maupun bubuk. Teknik pengeringan modern seperti freeze drying dan microwave drying terbukti mampu mempertahankan kandungan pigmen serta memudahkan distribusi.
Sudahkah Kamu Mencoba?
Di tengah kekhawatiran akan pewarna buatan, bunga telang menawarkan kombinasi menarik antara estetika, keamanan, dan manfaat kesehatan. Ia bukan sekadar tanaman hias, tapi juga sumber inovasi alami untuk pangan masa depan.
Sudahkah kamu mencoba makanan atau minuman dengan warna biru alami dari bunga telang?
Penulis: Parlan, S.T.P., M.T.P
Dosen Teknologi Pangan, Universitas Padjadjaran
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.