Populer: Iran Hentikan Produksi Gas; Saham Teluk Anjlok Serempak
kumparanBISNIS June 16, 2025 07:20 AM
Kabar Iran menghentikan sebagian produksi gas dari South Pars akibat serangan Israel menjadi salah satu berita populer pada Minggu (15/6).
Selain itu, peristiwa anjloknya bursa saham kawasan Teluk akibat konflik Israel dengan Iran juga menjadi berita yang ramai dibaca khalayak di kumparanBisnis. Simak rangkumannya.
Iran Hentikan Produksi Minyak
Serangan Israel ke South Pars menjadi serangan Israel pertama terhadap sektor minyak dan gas (migas) di Iran. South Pars merupakan salah satu produsen migas terbesar dunia dan termasuk dalam Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC).
Dikutip dari Reuters, Kementerian perminyakan Iran menyebut serangan itu menyebabkan kebakaran yang telah berhasil dipadamkan. Kebakaran terjadi di salah satu dari empat unit Fase 14 South Pars, yang menghentikan produksi 12 juta meter kubik gas.
Lapangan South Pars terletak di lepas pantai provinsi Bushehr selatan Iran dan bertanggung jawab atas bagian terbesar produksi gas di Iran, produsen gas terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Rusia. Saat ini Iran mengelola lapangan tersebut bersama Qatar.
Serangan terhadap lapangan gas tersebut menandai eskalasi besar dalam konflik Israel dan Iran. Sebelumnya harga minyak sudah naik 9 persen pada penutupan hari Jumat, meskipun Israel tidak membidik migas Iran pada serangan hari pertama.
Iran memproduksi sekitar 275 miliar meter kubik (bcm) gas per tahun atau sekitar 6,5 persen dari produksi gas global, dan mengkonsumsinya di dalam negeri karena tidak dapat mengekspor gas karena sanksi.
Saham Teluk Anjlok Serempak
Dengan adanya peningkatan eskalasi konflik Iran dan Israel, hal ini juga berdampak pada indeks saham negara-negara Teluk.
Per Jumat (13/6), Indeks saham Qatar (.QSI) merosot 2,9 persen sekitar pukul 08.15 GMT, dengan hampir seluruh saham komponen bergerak di zona merah. Di antaranya, saham Qatar Gas Transport Nakilat (QGTS.QA) turun 3,1 persen, Qatar Electricity and Water Company (QEWC.QA) melemah 1,7 persen, dan Qatar National Bank (QNBK.QA) yaitu bank terbesar di kawasan Teluk, anjlok 3,3 persen.
Indeks acuan Saudi Arabia (.TASI) sempat anjlok 3,6 persen saat pembukaan perdagangan, sebelum memangkas pelemahan menjadi 1,6 persen di sesi berikutnya.
Di Kuwait, indeks utama (.BKP) turun 4,3 persen, sementara saham Jazeera Airways (JAZK.KW) amblas hingga 10 persen, akibat maskapai menghindari wilayah udara di sebagian besar kawasan.
Sementara itu, di kawasan Teluk dan Timur Tengah lainnya, Bursa Saham Muscat (.MSX30) melemah 1,5 persen, indeks Bahrain (.BAX) turun 0,8 persen, dan bursa Tel Aviv dibuka lebih rendah 1,5 persen. Diketahui, Oman selama ini menjadi mediator antara Iran dan Amerika Serikat dalam pembicaraan nuklir.
Kemudian, Bursa Dubai (.DDFMGI) dan Abu Dhabi (.FTFADGI) di Uni Emirat Arab (UEA), yang akan dibuka kembali pada Senin, ditutup melemah masing-masing sebesar 1,9 persen dan 1,3 persen pada Jumat (13/6).