Melihat Reaksi AS dan China di Tengah Panasnya Perang Israel Vs Iran
GH News June 16, 2025 09:03 AM
-

Perang Israel dan Iran terus memanas. Sejumlah negara, khususnya China dan Amerika Serikat turut berkomentar terkait perang kedua negara tersebut.

Berdasarkan catatan detikcom, Senin (16/6/2025), eskalasi konflik antara Israel dan Iran telah memasuki hari ketiga. Konflik kedua negara tersebut diawali dengan gelombang serangan besar-besaran Tel Aviv terhadap lebih dari 200 target nuklir dan militer di berbagai wilayah Iran pada Jumat (13/6) pagi.

Teheran pun membalas serangan Israel. Iran membalas dengan rentetan serangan drone dan rudal pada Jumat (13/6) malam dan Sabtu (14/6) pagi yang menargetkan wilayah Israel.

Pada Sabtu (14/6) dini hari, Angkatan Udara Israel turut merespons. Militer Israel melancarkan rentetan serangan menargetkan pertahanan udara Iran, termasuk lokasi-lokasi peluncur rudal, untuk melumpuhkan kemampuan militer negara tersebut.

Saling balas serang antara kedua negara ini pun telah memakan korban dari kedua negara. Berbagai pihak akhirnya buka suara terkait konflik tersebut. Berikut reaksi China dan Amerika Serikat:

China Sebut Israel Langgar Kedaulatan Iran

Langit di atas Tamra, kota kecil di Israel utara, mendadak memerah. Sebuah rudal yang diluncurkan dari Iran menghantam langsung ke kawasan permukiman, meninggalkan jejak kehancuran di tengah pemukiman padat penduduk. REUTERS/Ammar Awad
Pemerintah China mulanya merespons keras serangan rudal militer Israel ke kota Teheran. China mengutuk tindakan itu sebagai pelanggaran kedaulatan Iran.

"Tiongkok mengutuk pelanggaran Israel terhadap kedaulatan, keamanan, dan integritas teritorial Iran dan menentang meningkatnya konflik dan meluasnya bentrokan," kata Utusan China untuk PBB, Fu Cong, dilansir CNN, Sabtu (14/6).

Pernyataan itu disampaikan dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB pada Jumat (13/6). Fu Cong mengatakan pemerintahan China menekankan eskalasi di kawasan Timur Tengah tidak akan menguntungkan pihak manapun.

"Kami mendesak Israel untuk segera menghentikan semua tindakan militer yang berisiko untuk menghindari eskalasi ketegangan lebih lanjut," tambahnya.

China Telepon Menlu Israel dan Menlu Iran

Chinas Foreign Minister Wang Yi attends a press conference for the Second Session of the 14th National Peoples Congress (NPC) in Beijing on March 7, 2024. (Photo by WANG Zhao / AFP)
Tak cuma mengutuk, China melalui Menteri Luar Negeri Wang Yi menghubungi pihak Israel dan Iran. Wang Yi menelepon Menlu kedua negara.

Dilansir Aljazeera, Minggu (15/6), dalam panggilan teleponnya dengan Menlu Israel, Gideon Saar, Wang mengatakan China jelas menentang pelanggaran hukum internasional oleh Israel dengan menyerang Iran dengan kekerasan. Wang Yi menyebut serangan itu terjadi ketika masyarakat internasional masih mencari solusi politik untuk masalah nuklir Iran.

Ia menyerukan agar diplomasi didahulukan. Sebab, menurutnya jalan diplomatik untuk menyelesaikan masalah nuklir Iran belum habis dan menambahkan bahwa "kekuatan tidak dapat membawa perdamaian abadi".

Wang Yi juga menelpon Menlu Iran Abbas Araghchi. Wang mengatakan bahwa China mengutuk "pelanggaran Israel terhadap kedaulatan, keamanan, dan integritas teritorial Iran" dan menentang "serangan brutal" yang menargetkan pejabat Iran.

Ia juga mengatakan bahwa China mendukung Iran dalam menjaga kedaulatannya dan mengecam serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran. Dia mengatakan bahwa serangan itu "menciptakan preseden berbahaya yang dapat menimbulkan konsekuensi bencana".

Amerika Serikat Minta Perang Dihentikan

U.S. President Donald Trump looks on during a visit at U.S. Steel Corporation–Irvin Works in West Mifflin, Pennsylvania, U.S., May 30, 2025. REUTERS/Leah Millis
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendapat telepon dari Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam pembicaraan itu, kata Trump, dirinya dan Putin sepakat perang Israel dan Iran harus diakhiri.

Dilansir kantor berita AFP, Minggu (15/6), mulanya Trump mengatakan Putin meneleponnya untuk mengucapkan selamat ulang tahun. Setelah itu, Putin membahas mengenai perang Israel dengan Iran.

Donald Trump mengatakan dirinya dan Putin telah sepakat perang antara Iran dan Israel harus diakhiri. Trump, katanya, juga telah menjelaskan kepada Putin bahwa perang Israel dan Iran memang harus diakhiri.

"Dia merasa, seperti saya, perang antara Israel dan Iran ini harus diakhiri, dan saya sudah menjelaskan bahwa perangnya juga harus diakhiri," kata Trump di Truth Social, merujuk pada invasi Rusia ke Ukraina.

Amerika Serikat Tegaskan Tak Terlibat

US President Donald Trump attends a breakfast with business leaders in Doha on May 15, 2025. (Photo by Brendan SMIALOWSKI / AFP)

Selain itu, Donald Trump juga meminta agar AS tak dilibatkan dalam serangan Israel terhadap Iran. Trump memperingatkan hal ini kepada Iran.

Dilansir CNN, Minggu (15/6), Trump mengatakan AS "tidak ada hubungannya dengan serangan terhadap Iran, malam ini" dalam sebuah posting di platform media sosialnya Truth Social Minggu (15/6) pagi. Dia mengeluarkan peringatan kepada Teheran agar tidak melibatkan negaranya dalam konflik tersebut.

"Jika kita diserang dengan cara apa pun, bentuk atau wujud apa pun oleh Iran, kekuatan penuh dan kekuatan Angkatan Bersenjata AS akan menyerang Anda pada tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya," kata Trump.

"Namun, kita dapat dengan mudah mencapai kesepakatan antara Iran dan Israel, dan mengakhiri konflik berdarah ini," tambah Trump.

Saksikan Live DetikPagi:


© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.