Inalum Catat Laba Bersih Rp 2 Triliun di 2024, Produksi Aluminium Melesat
kumparanBISNIS June 17, 2025 12:40 PM
PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, mencatatkan laba bersih sebesar USD 123,7 juta atau setara Rp 2 triliun (kurs Rp 16.267 per dolar AS) sepanjang tahun buku 2024.
Sepanjang 2024, produksi aluminium Inalum mencapai 274.230 ton, naik 27,61 persen dibanding tahun sebelumnya. Volume penjualan juga tumbuh 25,55 persen menjadi 276.381 ton.
Direktur Utama Inalum, Melati Sarnita, mengatakan angka-angka tersebut mencerminkan kinerja operasional yang semakin efisien dan daya saing yang meningkat di tengah fluktuasi harga komoditas global.
"Kinerja ini menjadi pijakan penting dalam memperkuat posisi Inalum sebagai pemain utama hilirisasi aluminium nasional. Kami terus fokus menjaga produktivitas sekaligus membangun. fondasi bisnis yang berkelanjutan," ujar Melati melalui keterangan resmi, Selasa (17/6).
Dari sisi keuangan, Inalum membukukan pendapatan sebesar USD 716.9 juta dengan EBITDA mencapai USD 179,2 juta dan laba bersih USD 123,7 juta. Total aset perusahaan tercatat sebesar USD 2,47 miliar.
Melati menyebutkan, kinerja tersebut turut didukung tata kelola perusahaan yang kuat. Capaian KPI Direksi sebesar 90,17 persen dan kehadiran Dewan Komisaris 100 persen menegaskan komitmen terhadap akuntabilitas. Inalum juga meraih skor ACGS sebesar 81,01 persen, melampaui standar minimum penilaian.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Foto: Inalum
zoom-in-whitePerbesar
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Foto: Inalum
Selain itu, Inalum juga menyetor pajak dan kewajiban non-pajak kepada negara sebesar USD 70,9 juta, serta merealisasikan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) senilai Rp 28,09 miliar. Nilai Social Return on Investment (SROI) dari program tersebut mencapai 1:8, mencakup bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Inalum, kata Melati, kini fokus mempercepat hilirisasi melalui proyek strategis Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat. Proyek ini diharapkan memperkuat rantai pasok aluminium nasional dan mengurangi ketergantungan impor bahan baku.
"Dengan dukungan pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan, Inalum optimistis menjadi penggerak utama industri aluminium nasional yang tangguh, berkelanjutan, dan berdaya saing global," pungkas Melati.
Dalam mendukung target emisi nasional, Inalum juga berhasil menurunkan emisi karbon hingga 73.364 ton CO, ekuivalen dan menanam 200.000 pohon di sekitar wilayah operasional. Atas upaya ini, perusahaan meraih PROPER EMAS untuk unit Smelter Kuala Tanjung, dan PROPER HIJAU untuk unit PLTA dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.