Iran diyakini memilik stok rudal balistik yang paling beragam dan paling banyak di Timur Tengah. Kemampuan itu mereka tunjukkan dalam serangan balasan ke Israel yang berhasil menembus Iron Dome dan sistem pertahanan lainnya.
Serbuan rudal dan drone Iran meramaikan langit di Israel. Dikutip detikINET dari ABC, sebagian dari senjata itu mampu lolos dari pertahanan canggih Israel, membunuh setidaknya 13 orang dan melukai ratusan lainnya.
Iran telah mengembangkan rudal jarak jauh selama beberapa dekade dan semakin canggih, sebagian besar diproduksi domestik. Menurut perkiraan AS, Iran memiliki sekitar 3.000 rudal balistik sebelum serangan ke Israel.
Kepala Komando Pusat AS Kenneth McKenzie memperingatkan soal semakin besar dan canggihnya kekuatan rudal Iran. "Rudal Teheran, dikombinasikan dengan potensi nuklirnya, menimbulkan tantangan pencegahan yang kompleks," katanya.
Rudal balistik seperti yang diluncurkan Iran jauh lebih sulit dicegat dan gelombang rudal yang diluncurkan secara bersamaan dapat membanjiri pertahanan udara. Rudal itu meluncur ke langit dan menghujam target dengan cepat.
Beberapa versi lebih baru telah ditingkatkan akurasi dan teknologinya, memungkinkan rudal mengubah jalur selama penerbangan. Rudal Kheibar Shekan misalnya, dilengkapi dengan sirip kontrol dan navigasi satelit, yang meningkatkan presisi dan memungkinkannya bermanuver.
Bulan lalu, menteri pertahanan Iran juga meluncurkan rudal balistik Qassem Basir, mengklaim rudal itu dirancang untuk menghindari sistem pertahanan udara seperti Patriot buatan AS. Selain rudal, Iran juga menggunakan drone serang Shahed untuk membantu mengalahkan pencegat rudal Israel.
Israel mengklaim telah mencegat sebagian besar senjata yang diluncurkan Iran. Tetapi sebagian rudal berhasil menembus sistem pertahanan udara berlapis-lapis negara itu.
Rudal Iran menghantam pusat kota Tel Aviv dan kota-kota di utara negara itu. Israel mengatakan sedikitnya 13 orang tewas dan ratusan lainnya terluka.
Pertahanan udara Israel termasuk Iron Dome, yang ditujukan untuk ancaman jarak pendek. Iron Dome adalah salah satu sistem pertahanan udara paling efektif. Ada David's Sling, Arrow 2, dan Arrow 3 untuk pertahanan rudal jarak menengah dan jauh. Israel juga memiliki sistem Patriot AS yang jangkauannya sekitar 160 km.
Profesor Stephan Fruehling dari ANU's Strategic and Defence Studies Centre mengatakan tidak ada sistem yang sepenuhnya anti gagal, termasuk milik Israel yang berhasil ditembus Iran.
"Sebagian (rudal) akan selalu berhasil menembus. Dan bahkan jika Anda menghancurkan rudal balistik, hulu ledaknya masih dapat jatuh dan meledak," kata Profesor Fruehling.
Untuk menghentikan rudal balistik, Israel mengandalkan sistem Arrow 2 dan Arrow I3. Jika sistem tersebut gagal mencegat, Iron Dome dapat berfungsi sebagai cadangan. Jadi mengapa rudal bisa menembusnya?
"Ini merupakan kegagalan seluruh sistem pertahanan udara terpadu Israel, Namun sangat sulit untuk mencapai tingkat keberhasilan yang tinggi atau 100% sempurna ketika mereka menembakkan salvo 50 hingga 100 rudal balistik sekaligus," sebut Travis Hawley, seorang analis keamanan.