Polemik PPKB UI: Tak Ada Siswa SMAN 70 & 28 Jakarta Diterima
kumparanNEWS June 19, 2025 05:00 PM
Ada yang berbeda dari penerimaan mahasiswa baru Universitas Indonesia via jalur Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar (PPKB). Bila biasanya, jalur ini lebih banyak menampung siswa dari sekolah unggulan di masing-masing kota, kini tak lagi demikian.
PPKB UI adalah jalur seleksi mandiri yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia untuk menjaring calon mahasiswa berdasarkan prestasi akademik siswa selama di sekolah, bukan melalui tes tertulis.2 hari yang lalu.
Dari penelusuran kumparan, dua sekolah unggulan/favorit di Jakarta mengalami hal tersebut, yakni SMAN 28 dan SMAN 70. Biasanya, puluhan siswa mereka melenggang mulus masuk UI via jalur PPKB, tapi tidak di tahun 2025.
"Itu memang bikin kaget karena biasanya kan pasti ada, dan ini kan daftar juga semangatnya tinggi, karena kuota awal kan emang seratusan gitu kan, tahu-tahu nol," kata Taufik Liestyono selaki Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAN 28 Jakarta saat ditemui di sekolahnya di Jalan Raya Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis (19/6).
Taufik juga banyak menerima telepon dari sekolah lainnya. Mereka mengalami nasib serupa. Ditolak UI lewat jalur PPKB.
"Sekolah lain ada juga yang telepon saya kan juga, ternyata nol juga. Setelah lihat data di Jakarta kan emang sedikit juga," jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya belum bisa menerima serta-merta keputusan pihak UI. Mereka berencana berdialog dengan pihak kampus.
"Pokoknya ini kaget kenapa ini, apa ada yang berubah aturannya dan sebagainya. Makanya kan kita juga ngajuin, mau nanya ke UI nih nanti hari Selasa depan diterima di sana, jadi biar lebih jelas," ungkapnya.
Kegiatan di SMA Negeri 28, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (19/6/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan di SMA Negeri 28, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (19/6/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan

Juga Dialami SMAN 70

Selaras dengan SMAN 28, ternyata SMAN 70 Jakarta juga mengalami hal serupa.
"Jadi, di tanggal 16 Juni jam 18 itu kami langsung bisa lihat. Dan memang kami kaget sih, Bapak, ibu guru semuanya kaget karena kami nol untuk tahun ini. Luar biasa," kata Wakasek Bidang Akademik SMAN 70 Nur Puji Lestari saat ditemui kumparan di sekolah tersebut, Jalan Bulungan, Jakarta Selatan.
Puji kemudian berkomunikasi juga dengan wakasek kurikulum (wakur) di sekolah lain. Ternyata memang tak sedikit yang mengalami hal serupa.
"Jadi, ya, shock. Kami pikir, aduh, kok sampai nol ya sekolah kami ya, gitu. Terus setelah itu, karena kami kan ada kenalan juga wakur-wakur sekolah lain, pasti ya, wakil kepala sekolah-sekolah lain, kan," tutur dia.
Suasana SMA Negeri 70, Bulungan, Jakarta Selatan, Kamis (19/6/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana SMA Negeri 70, Bulungan, Jakarta Selatan, Kamis (19/6/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan

Penjelasan UI

Di sisi lain, pihak UI memberikan penjelasan terkait polemik ini. Menurut UI, tahun ini memang ada hal yang berbeda dari sistem PPKB.
"Terdapat perubahan dalam skema PPKB. Jika sebelumnya faktor penghitung PPKB itu faktor sekolah. Jadi misal sekolah favorit, misalnya SMA 8, SMA 28 banyak yang pernah masuk sini, IPK-nya bagus bagus, itu biasanya dinilai tinggi. Jadi masuk ke konteks favorit," ungkap Plh Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional, Emir Chairrulah, saat dihubungi terpisah.
Gedung Rektorat UI di Kampus UI Depok Foto: Dok UI.ac.id
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Rektorat UI di Kampus UI Depok Foto: Dok UI.ac.id
"Tapi tahun ini sudah tidak ada status favorit lagi, itu semacam dihilangkan. Kenapa dihilangkan? Karena tidak fair juga, SMA 8, 28, SMA 68, SMA 70, SMA 3 Bandung juga. Jadi nanti berkutat di situ-situ saja [sekolah favorit]," imbuhnya.
Emir menuturkan, sekarang seluruh sekolah di Indonesia punya kesempatan yang sama. Siapa yang lebih berprestasi akan diterima via jalur PPKB.
"Kalaupun nanti gagal di PPKB bukan akhir segalanya, masih ada di SIMAK juga. Kita juga membuat saudara-saudara di daerah lain tidak punya kesempatan, apalagi ini namanya UI, Indonesia, harusnya bukan didominasi orang Jakarta atau perkotaan saja," tutup Emir.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.