TRIBUNJATENG.COM- Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Manajemen Zakat dan Wakaf (MAZAWA) UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto menggelar talkshow bertajuk "Optimalisasi Peran Integritas Zakat dengan Sistem Perpajakan Guna Terealisasinya Keadilan Ekonomi yang Berkelanjutan."
Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 19 Juni 2025 di Hall Perpustakaan UIN Saizu dan diikuti antusias oleh mahasiswa Prodi MAZAWA. Acara dibuka secara meriah melalui penampilan vokal dari Naela Zahrotul Rizqiyah, mahasiswi semester dua, yang berhasil memikat perhatian peserta.
Talkshow ini bertujuan membekali mahasiswa dengan pemahaman mendalam terkait hubungan zakat dan pajak dalam sistem ekonomi nasional. Dodi Eko Suwito, Penyuluh Pajak dari KPP Pratama Purwokerto, menjelaskan bahwa zakat dan pajak bukanlah dua hal yang saling bertentangan.
Ia menekankan perlunya sinergi antara keduanya dalam mendukung pembangunan ekonomi yang adil. “Zakat bisa menjadi pengurang pajak sesuai regulasi yang berlaku. Ini menunjukkan adanya integrasi yang harmonis, selama dijalankan sesuai syarat dan prinsip kehati-hatian,” ujarnya.
Dodi juga memperkenalkan sistem perpajakan terbaru, coretax system, yang dirancang untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi pelayanan pajak di Indonesia.
Perspektif Syariah dalam Integrasi Zakat dan Pajak
Sementara itu, Faisal Riza dari Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kankemenag Banyumas menyoroti integrasi zakat dan pajak dari sudut pandang agama. Ia mengutip QS. Al-Baqarah ayat 43 untuk menekankan pentingnya menjalankan zakat sebagai ibadah sosial yang sejajar dengan salat.
Faisal mengungkapkan bahwa di Banyumas terdapat tujuh Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang aktif, seperti Baznas, Lazisnu, Lazismu, Dompet Dhuafa, Al-Irsyad, Yatim Mandiri, dan Al Ihsan Jawa Tengah.
Ia juga menyinggung tantangan di lapangan, seperti pandangan bahwa membayar zakat bisa menggugurkan kewajiban pajak. Menurutnya, pemahaman ini perlu diluruskan agar kedua instrumen tersebut bisa bersinergi mendukung keadilan sosial.
“Pengelolaan zakat yang baik mampu mendorong pemerataan ekonomi masyarakat. Maka, sinergi antara sistem zakat dan perpajakan perlu terus dioptimalkan,” tegas Faisal.
Mahasiswa MAZAWA Didorong Pahami Peran Ganda Zakat dan Pajak
Ketua panitia, Sharira Puspa Zaenizah, menegaskan bahwa tema talkshow dipilih agar mahasiswa lebih memahami peran ganda zakat dan pajak dalam sistem ekonomi nasional.
“Kita hidup di negara yang mewajibkan pajak, dan dalam Islam juga diwajibkan zakat. Mahasiswa MAZAWA harus menguasai keduanya agar siap menjadi praktisi zakat dan wakaf yang kompeten dan berintegritas,” ungkapnya.
Kegiatan ini menjadi ruang diskusi strategis dalam membangun kesadaran dan pengetahuan mahasiswa terhadap urgensi sinergi zakat dan pajak. UIN Saizu terus mendorong integrasi nilai-nilai syariah dengan sistem kenegaraan demi menciptakan ekonomi yang adil, berkelanjutan, dan berdaya saing.