Kehamilan Langka di Usia 46 Tahun, Pasutri Ini Dikaruniai Bayi Kembar Identik Usai Penantian Panjang
Ndaru Wijayanto June 20, 2025 09:30 AM

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nur Ika Anisa

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Harapan, doa dan usaha Nur Endah Wahyuningsih (46) dan Jordy Bertrand (44) asal Belanda, terjawab melalui tangisan dua bayi kembar identik.

Perjuangan pasangan suami istri ini telah dilakukan bertahun-tahun. Selama lebih satu dekade menanti, berusaha dan tidak menyerah.

dr. Benediktus Arifin, MPH, SpOG(K), FICS, FESICOG, FIICOG selaku dokter kandungan di Morula IVF Surabaya menyebut, kelahiran si kembar identik ini disebut sangat istimewa.

Di usia 45 tahun, keberhasilan Nur Endah untuk hamil disebut sudah merupakan pencapaian luar biasa.

Namun yang membuat kisah ini semakin langka dan mengharukan adalah kehamilan kembar identik dari satu embrio.

Perjalanan ini adalah bukti bahwa harapan selalu ada, bahkan ketika peluang terasa begitu kecil.

“Sangat istimewa karena dari sisi usia, Endah 45 tahun sebenernya peluang untuk hamil dengan IVF sangat rendah ditambah lagi ini kembar identik,” ujarnya ditemui di Morula IVF Surabaya, National Hospital, Kamis (19/6/2025).

Berdasarkan evaluasi, tim Morula IVF Surabaya memutuskan untuk melakukan penanaman satu embrio euploid (embrio dengan kromosom normal) hasil PGT-A (Preimplantation Genetic Testing for Aneuploidies) pada tahun 2025.

Proses ini membuahkan keajaiban yaitu kehamilan pada program IVF kelima dengan hasil kembar identik di usia Nur Endah 45 tahun tersebut.

“Salah satu yang penting dalam kehamilan ini adalah kita mencari baby yang secara genetik normal. Ini adalah bayi yang sudah PGT-A dan kami cek secara genetik,” ujarnya.

Menurut dr. Benny, sapaan akrabnya, kemungkinan hamil dengan satu embrio yang ditransfer pada usia 45-46 tahun adalah sekitar 1 persen.

Sementara kemungkinan satu embrio yang ditransfer bisa berkembang menjadi kembar identik juga sekitar 1 persen.

Maka, pada pasien ini, kemungkinan yang terjadi adalah hanya 1 dari 10.000.

“Ini adalah kembar identik, dari satu embrio. Mungkin ada bakat kembar satu sama lain, atau dia dari IVF membelah dua kemudian nempel. Itu yang membuat tidak sering kejadiannya. Maka ini yang langka, karena sudah hamil 45 tahun itu nggak gampang ditambah kembar identik,” sebut dr. Benny.

Melalui upaya tersebut, pasangan ini akhirnya dianugerahi sepasang bayi kembar, yang kebetulan identik, identik yang lahir dalam keadaan yang sehat.

dr Benny menyebut, sebuah pencapaian yang mencerminkan bagaimana kemajuan teknologi reproduksi terbaru dapat memberikan harapan nyata bagi mereka yang berjuang di usia tidak lagi muda.

“Saya ingin memberikan pesan bahwa keajaiban itu bisa terjadi. Satu dari 10 ribu itu bisa terjadi, buktinya Endah dan Jordy. Empat kali gagal, sempat hamil terus hilang. Ini yang ke lima,” ujarnya.

dr. Benny menekankan bahwa, salah satu hal yang penting adalah tidak berhenti berusaha. Seperti Nur Endah yang telah lima kali mencoba program IVF, menantikan, berusaha berkali-kali, meski empat program sebelumnya selalu berujung kegagalan.

Tingkat keberhasilan IVF dapat sangat berbeda.

Menurut dr Benny, ada berbagai faktor yang dapat memengaruhi proses tersebut.

Beberapa alasannya diantaranya faktor usia calon ibu, jumlah sel telur, kualitas sel telur, dan beberapa hal lain. Sehingga, disarankan menjalani program tersebut sebelum usia 35 tahun.

“Kalau sudah menopause, sudah tidak punya sel telur lagi, tidak bisa lagi (IVF) dilakukan di Indonesia. Usia menopause berbeda-beda. Selama telur masih ada, sperma masih ada, harapan itu masih ada,” tuturnya.

Melalui kisah ini, Morula IVF Surabaya menegaskan komitmennya dalam membantu pasangan pejuang garis dua, tak peduli seberapa kecil peluangnya.

Karena di balik setiap angka statistik, selalu ada harapan, dan harapan itulah yang tak pernah boleh padam.

“Saya sangat senang, terimakasih bantuan mendampingi dan tidak menyerah sampai lima kali. Sempat hamil yang ke empat terus hilang, saya dan suami yang penting usaha terus, berdoa, dengan bantuan tim yang baik dari Morula kita sama-sama berusaha. Hampir putus asa. Mau coba lagi apa tidak, saya diskusi, dan beryukur diberi keajaiban,” ujar Endah

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.