TRIBUNJATIM.COM - Terungkap kabar terbaru pegawai Puskesmas yang ngopi 2 jam saat piket hingga membuat pasien menunggu.
Peristiwa ini diiketahui terjadi di Puskesmas Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur pada Senin (16/6/2025).
Perbuatan lalai staf tersebut akhirnya didengar Wakil Bupati Bangkalan, Moh Fauzan Jakfar.
Fauzan langsung mendatangi lokasi pasca-kejadian itu.
Fauzan menilai, tindakan petugas di ruang farmasi itu cukup fatal.
Apalagi, banyak keluarga pasien yang hendak mengambil obat untuk kebutuhan pasien yang sedang dirawat.
"Ini kejadian fatal dan tidak boleh terjadi lagi di puskesmas mana pun," ucapnya, Jumat (20/6/2025), melansir dari Kompas.com.
Ia mengaku langsung mendatangi Puskesmas Kwanyar dan menemui petugas tersebut.
Dari hasil sidak itu, petugas terkait mengaku pergi ngopi setelah di puskesmas mati lampu.
"Petugas mengakui kalau ngopi di depan puskesmas. Karena mati lampu dia ngopi di depan puskesmas. Ruangan pelayanan obat dikunci dan ponselnya tidak dibawa," ujarnya.
Sikap petugas itu cukup disayangkan, apalagi saat ini di bawah kepemimpinan bupati yang baru, sedang dilakukan upaya pembenahan dan peningkatan layanan kesehatan masyarakat.
Fauzan akan melaporkan hal itu ke bupati untuk selanjutnya diberikan sanksi yang sesuai.
"Akan diberikan sanksi, seberat-beratnya berupa mutasi. Jadi petugas tersebut tidak lagi bekerja di puskesmas itu," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan, Nur Hotibah mengaku akan meminta kepala puskesmas memberikan surat peringatan (SP) untuk petugas tersebut.
"SP akan segera diberikan pada petugas tersebut. Untuk petugas jumlahnya satu orang, statusnya honorer," ujarnya.
Ia mengatakan, saat kejadian itu, petugas sedang piket seorang diri.
Petugas juga tak berkoordinasi dengan rekan di bidang lain jika hendak meninggalkan ruangan.
"Ini kejadian benar terjadi, petugas meninggalkan tempat tanpa ada koordinasi ke rekan bidang lainnya sehingga membuat pasien kebingungan saat hendak mengambil obat," ucapnya.
Ia menilai, tindakan itu cukup fatal. Sebab, meninggalkan ruang obat rawan mengakibatkan hal yang fatal jika terdapat pasien yang membutuhkan obat darurat di waktu itu.
"Ini tidak boleh terjadi lagi dan kami akan memberikan pembinaan ke seluruh puskesmas. Kami mohon maaf kelalaian yang terjadi," katanya.
Sebelumnya, video menunjukkan loket obat di Puskesmas Kwanyar, Bangkalan, Jawa Timur sepi tanpa petugas viral di media sosial.
Diduga, petugas obat yang bertugas saat itu pergi ke warung untuk ngopi.
Dalam rekaman video tersebut perekam mengatakan dirinya sudah menunggu selama dua jam.
Namun, setelah ditunggu tak ada petugas di ruang obat yang muncul.
"Sudah 2 jam berlalu, kami menunggu sejak pukul 22.00 WIB sampai pukul 24.00 WIB, tidak ada petugas. Banyak yang nyari mau nebus obat tapi petugas tidak ketemu. Katanya ke mushola tapi tidak ada," tutur perekam dalam video.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Puskesmas Kwanyar, Rudi Hartono, membenarkan kejadian tersebut.
Ia mengatakan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 00.00 pada Senin (16/6/2025) lalu .
"Laporan video tersebut dikirim ke saya pukul 03.25 pagi dan pada pukul 04.00 saya langsung berkoordinasi dengan kepala ruangan obat untuk menindaklanjuti hal tersebut," ujar Rudi, Rabu (18/6/2025).
Setelah ditelusuri, diketahui petugas ruang obat yang bertugas saat itu keluar dari loket pengambilan obat.
Semula, petugas pergi ke mushola lalu ke warung untuk membeli kopi.
"Jadi dia sempat keluar ke mushola, karena merasa ngantuk, dia ngopi," ungkapnya.
Diduga, petugas kamar obat itu tak mengetahui adanya keluarga pasien yang hendak melakukan pengambilan obat di loket.
"Biasanya petugas saat hendak keluar, akan pamit terlebih dahulu. Ini mungkin khilaf dan mengira di jam itu tidak ada kunjungan untuk pengambilan obat," jelasnya.
Usai kejadian tersebut, ia mengumpulkan seluruh stafnya terutama staf dari ruang obat untuk melakukan evaluasi.
Ia berjanji, akan melakukan pembenahan layanan di puskesmas yang ia pimpin.
"Kami langsung melakukan evaluasi, seluruh staf kami kumpulkan terutama bagian obat dan kami akan lakukan pembenahan," pungkasnya.