AS Desak China Cegah Iran Tutup Selat Hormuz: Ekonomi Global Akan Runtuh
kumparanBISNIS June 23, 2025 10:40 AM
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Marco Rubio, langsung bereaksi usai Parlemen Iran menyetujui rencana untuk menutup Selat Hormuz. Ia mendesak China untuk mencegah rencana Iran tersebut.
Dikutip Reuters, Senin (23/6), Selat Hormuz terletak di antara Oman dan Iran, merupakan rute ekspor utama bagi produsen minyak dan gas bumi (migas) di Teluk Persia seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Irak, dan Kuwait.
Sekitar 20 persen dari konsumsi minyak harian dunia, sekitar 18 juta barel, melewati Selat Hormuz yang lebarnya hanya sekitar 33 km pada titik tersempitnya.
"Saya mendorong pemerintah China di Beijing untuk menghubungi mereka tentang hal itu, karena mereka sangat bergantung pada Selat Hormuz untuk minyak mereka," kata Rubio, yang juga menjabat sebagai penasihat keamanan nasional.
Rubio juga mengatakan, jika Selat Hormuz ditutup, hal ini akan membuat ekonomi global runtuh. Bahkan menurutnya, negara-negara lain akan mengalami kerugian yang jauh lebih besar dibandingkan AS.
"Jika mereka melakukan itu, itu akan menjadi kesalahan besar lainnya. Itu akan menjadi bunuh diri ekonomi bagi mereka jika mereka melakukannya. Dan kita memiliki pilihan untuk mengatasinya, tetapi negara-negara lain juga harus mempertimbangkannya. Itu akan merugikan ekonomi negara lain jauh lebih parah daripada ekonomi kita," jelasnya.
Kedutaan Besar China di Washington belum memberikan respons terkait hal tersebut.
Presiden AS Donald Trump AS mengatakan bahwa militer AS telah menghancurkan situs nuklir utama Iran, dengan menggunakan 14 bom penghancur bunker pada Minggu (22/6) waktu setempat. Selain itu, juga digunakan lebih dari 2 lusin rudal Tomahawk, dan lebih dari 125 pesawat militer. Serangan itu menandai eskalasi dalam konflik Timur Tengah yang sedang berlangsung.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.