Identitas Wanita Bercadar yang Curi Minimarket, Gelagat Tak Wajar, Polisi Sudah Siap Menangkap
Mujib Anwar June 23, 2025 12:30 PM

TRIBUNJATIM.COM - Wanita bercadar menunjukkan gelagat tak wajar di sebuah minimarket.

Aksi pencurian yang dilakukan oleh sesosok wanita bercadar beberapa hari terakhir ini menghebohkan media sosial.

Wanita itu disebut telah mencuri beberapa barang di sebuah minimarket di Kabupaten Karanganyar.

Kasus tersebut pun saat ini sedang ditangani pihak kepolisian.

Bahkan, polisi telah mengetahui identitas pelaku namun belum dilakukan penangkapan.

Viral di media sosial rekaman video aksi pencurian di minimarket di Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar.

Dalam rekaman video itu, pelaku yang beraksi mengenakan pakaian hijab dengan cadar.

Berdasarkan informasi, rekaman video CCTV tersebut awalnya diunggah melalui akun Tiktok @rewang_krpd, Kamis (12/6/2025).

Kemudian unggahan video itu diunggah lagi oleh akun Instagram @karanganyarkita pada Jumat (20/6/2025).

Dalam video itu, tertera waktu kejadian yaitu Kamis 2 Juni 2025 di sebuah minimarket Jamangati, Desa Karang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar.

Nampak seseorang mengenakan pakaian hijab cadar sedang duduk.

Orang itu memasukan beberapa bahan makanan ke dalam tas.

Gelagat aneh ditunjukkan terduga pelaku.

Itu seperti menengok kanan-kiri, melihat situasi saat memasuki barang-barang ke dalam tas.

MALING BERCADAR - Tangkapan layar rekaman CCTV aksi pencurian di sebuah minimarket Jamangati, Desa Karang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar. Polisi telah mengetahui identitas pelaku dan akan segera melakukan penangkapan.

Kapolsek Karangpandan, AKP Gatot Gondo Hartoyo mengatakan, itu terjadi sekira sepekan lalu dan sudah ditangani polisi.

AKP Gatot mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengecekan di lokasi kejadian.

Selain itu, pihaknya telah mengumpulkan barang-barang bukti.

"Karena pelaku merupakan seorang perempuan, kami berkoordinasi dengan Kanit PPA dalam melakukan proses penangkapkan," kata dia.

Dia mengatakan, pelaku merupakan seorang perempuan dan warga Kabupaten Karanganyar.

"Pelaku belum ditangkap karena masih kami pastikan lidik.'

"Namun kami sudah mengetahui pelaku," ungkap dia.

Cadar tampaknya menjadi cara seseoarng menutupi identitas asli ketika berada di rumah ibadah.

Seorang guru SD yang merupakan pria menyusup ke shaf jemaah perempuan di masjid tengah viral di media sosial.

Ia menggunakan cara licik itu untuk menjawab rasa penasarannya alias kepo.

Kejadian tersebut terbongkar di Masjid Jannatul Firdaus, Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala, Makassar.

Pria itu bernama MJ, usianya 28 tahun.

Mirisnya, MJ adalah seorang guru SD yang mengajar pelajaran agama Islam di Antang, Makassar, Sulawesi Selatan.

Dalam aksinya menurut Kapolsek Manggala, Kompol Syamsuardi, si guru SD mengenakan kerudung dan cadar hitam.

Penampilannya juga dipadu-padankan dengan kacamata.

"Betul laki-laki," katanya, dikutip dari Tribun Bogor pada Senin (25/3/2024).

Ia menyusup ke shaf jemaah perempuan di masjid.

Namun MJ melakukan dua kesalahan hingga membuat penyamarannya gagal.

Kompol Syamsuardi mengatakan, jemaah perempuan sempat curiga ketika MJ tidak membalas salamnya.

"Dia curiga karena diberi salam tapi tidak menjawab," kata Kompol Syamsuardi.

Kecurigaan jemaah perempuan kian menjadi ketika salaman.

Jemaah menilai tekstur tangan MJ tidak seperti wanita pada umumnya.

Guru SD pria menyusup ke jemaah perempuan di masjid untuk menjawab rasa penasarannya.
Guru SD pria menyusup ke jemaah perempuan di masjid untuk menjawab rasa penasarannya. (via Tribun Bogor)

"Tangannya kasar. Terlihat seperti laki-laki," katanya.

Sampai kemudian penyamaran MJ pun terbongkar.

Bukan asal menyamar, MJ rupanya membawa misi masuk ke shaf wanita di masjid.

Selama ini jemaah wanita di masjid tersebut kebanyakan bercadar.

MJ justru penasaran dengan wajah para jemaah wanita bercadar tersebut.

"Dia mau lihat, kan banyak pakai cadar," jelas Kompol Syamsuardi.

Setelah ditangkap MJ kemudian dibawa ke kantor polisi.

"Kami sudah amankan untuk menjaga hal yang tidak diinginkan," kata Kompol Syamsuardi.

Syamsuardi masih mempertimbangkan tindak pidana yang dilanggar MJ.

"Masih kami dalami," ujar Kompol Syamsuardi.

Sementara itu kisah lainnya, AS, gadis berusia 19 tahun asal Sumatera Selatan alias Sumsel ini sungguh keterlaluan.

Dalam kondisi 6 bulan hamil di luar nikah, dia memilih menyembunyikan kehamilannya tersebut dengan tinggal di pondok pesantren, dengan menjadi Santri.

Ponpes yang dipilih untuk 'bersembunyi' berada di Desa Gadungan, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri.

Selama sekitar 2,5 bulan, semuanya awalnya tampak baik-baik saja, hingga akhirnya pada Minggu (17/3/2024) janin yang dikandung AS lahir.

Karena panik dan takut, AS akhirnya membuang bayi yang baru dilahirkannya di teras rumah warga yang ada di sekitar ponpes, saat kondisi sepi karena warga tengah menunaikan salat tarawih.

Bayi tersebut akhirnya ditemukan oleh Supiatun, usai dirinya melakukan salat tarawih. Warga pun geger.

Saat ini, kasus pembuangan bayi oleh santri di Kediri diusut oleh polisi. Mulai motif hingga siapa pria yang telah menghamili AS .

Motif AS (19), warga Sumatera Selatan yang tega membuang bayi yang baru saja ia lahirkan ke teras rumah warga Desa Gadungan, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri akhirnya terungkap.

Tangkapan layar video viral pria berkerudung dan bercadar terciduk masuk area masjid khusus wanita yang terjadi di wilayah Makassar pada Minggu, (24/3/2024) siang.
Tangkapan layar video viral pria berkerudung dan bercadar terciduk masuk area masjid khusus wanita yang terjadi di wilayah Makassar pada Minggu, (24/3/2024) siang. (ISTIMEWA via Tribun Bogor)

AS yang merupakan santriwati di salah satu pondok yang berlokasi tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP) tersebut melahirkan bayinya seorang diri saat keadaan pondok sedang sepi.

Ia kemudian meletakkan bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut ke dalam kardus dan menutupinya dengan kain untuk meredam tangisan sang bayi.

Saat kondisi sekitar lengang karena bertepatan dengan salat tarawih, AS lantas meletakkan kardus tersebut di teras rumah Supiatun.

Alasan pembuangan bayi tersebut ternyata karena AS khawatir diketahui oleh lingkungan pondok dan keluarga bahwa ia mengandung dan melahirkan bayi.

"Motifnya karena terduga pelaku ini malu dan takut ketahuan telah memiliki bayi. Akhirnya nekat membuang bayi tersebut di rumah warga yang tidak jauh dari pondoknya," kata Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Fauzy Pratama, Rabu (20/3/2024).

Menurut Fauzy, berdasarkan keterangan yang dihimpun, AS mengakui bahwa dirinya hamil di luar nikah.

Sementara siapa ayah si bayi masih belum diketahui.

AS baru pindah ke pondok yang berada di Desa Gadungan selama 2,5 bulan.

Artinya saat pertama bermukim di pondok tersebut, ia sudah dalam keadaan hamil 6 bulan lebih.

Akan tetapi sampai melahirkan, AS mengaku tak ada yang mengetahui bahwa dirinya hamil.

"Kalau dari keterangan terduga pelaku memang tidak ada yang tahu soal kehamilannya apalagi sampai melahirkan. Jadi pindah ke sini (Kediri) sudah dalam kondisi hamil," imbuhnya.

Ditanyai soal perkembangan kasus lebih jauh, Fauzy mengaku bahwa masih dalam proses pendalaman.

"Kasus masih kami dalami karena memang bayi dan ibunya juga masih dalam perawatan. Nanti akan kami informasikan lebih lanjut jika ada fakta terbaru," tegasnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.