400 Lebih Warga AS dan Keluarganya Tinggalkan Israel Pakai Pesawat Sewaan dan Milik Pemerintah
Adi Suhendi June 25, 2025 03:31 AM

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Amerika Serikat memfasilitasi 400 lebih warga AS dan keluarganya meninggalkan Israel.

Mereka diangkut menggunakan pesawat sewaan dan milik pemerintah AS sejak Sabtu (21/6/2025).

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS, mengatakan keputusan meluncurkan penerbangan tersebut didorong kurangnya ketersediaan penerbangan komersial dan kebutuhan untuk membawa warga AS.

"(Membawa mereka) Dari (tempat) bahaya ke tempat yang aman," ujar pejabat tersebut.

Mereka berharap gencatan senjata Iran-Israel memungkinkan untuk menggunakan penerbangan komersial.

Pesawat-pesawat yang digunakan saat ini merupakan campuran pesawat sewaan dan pesawat pemerintah AS.

"Permintaan untuk penerbangan AS telah melampaui kapasitas, tetapi beberapa pesawat telah berangkat dengan kursi kosong karena penumpang tidak dapat mencapai bandara atau titik penjemputan," kata pejabat tersebut.

Warga Amerika yang menggunakan penerbangan tersebut diwajibkan untuk membayar biaya kepada pemerintah AS yang sudah diberi tahu sebelumnya.

Biaya penerbangan sekitar 250 USD untuk mereka yang pergi ke Roma dan 140 USD untuk mereka yang pergi ke Athena.

Dalam dua hari terakhir ribuan orang telah meninggalkan Israel melalui jalur darat ke Yordania sejak dimulainya perang Israel-Iran.

Sementara ratusan orang lainnya meninggalkan Israel melalui Mesir.

Ribuan orang juga telah berangkat dengan perahu ke Siprus yang telah diatur Birthright dan kelompok wisata lainnya.

"Ada banyak orang yang, menurut saya, sedang menunggu dengan harapan bantuan pemerintah AS. Dan pesan kami kepada mereka adalah, jika Anda memiliki pilihan lain untuk berangkat melalui perusahaan tur Anda, melalui jalur darat, mohon pertimbangkan untuk menggunakan pilihan lain terlebih dahulu," kata pejabat tersebut.

Otoritas Bandara Israel diketahui mengumumkan bahwa bandara Ben Gurion dan Haifa kembali beroperasi penuh setelah ada gencatan senjata.

“Sebagai bagian dari kembalinya rutinitas, semua pembatasan jumlah penerbangan masuk dan keluar, serta jumlah penumpang per penerbangan telah dicabut,” katanya.

Dilansir dari Aljazeera, konflik Israel-Iran bersama Amerika Serikat berdampak terhadap terganggunya penerbangan. 

Penundaan, penangguhan, dan pembatalan yang dilakukan sejumlah maskapai penerbangan berlanjut hingga Selasa (24/6/2025) setelah Iran melancarkan serangan rudal terhadap Pangkalan Udara Al Udeid Qatar milik AS pada hari Senin (23/6/2025).

Qatar diketahui menutup sementara wilayah udaranya beberapa jam sebelum serangan Iran yang berdampak terhadap penangguhan penerbangan.

Bandara-bandara di seluruh wilayah tersebut berada dalam kondisi waspada sejak Israel memulai konflik mematikan pada tanggal 13 Juni 2025.

Buntut dari konflik Israel-Iran, banyak maskapai penerbangan menghentikan rute tertentu hingga pertengahan minggu, dengan alasan masalah keselamatan.

(CNN/ Aljazeera)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.