Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kediri memastikan tidak ada kebijakan karantina bagi jemaah haji yang baru tiba dari Tanah Suci.
Meski sempat mencuat kekhawatiran terkait penyebaran Covid-19 dari luar negeri, seluruh jemaah hanya akan menjalani pemantauan kesehatan secara berkala tanpa harus menjalani isolasi khusus.
Kepala Kemenag Kabupaten Kediri, Achmad Faiz menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada instruksi dari pusat mengenai penerapan karantina. Prosedur yang diberlakukan hanya sebatas pengawasan kesehatan selama masa observasi 7 hingga 30 hari pasca-kedatangan jemaah.
"Untuk saat ini belum ada kewajiban karantina bagi jemaah haji. Mereka langsung pulang ke rumah masing-masing, namun tetap dipantau kesehatannya oleh tim medis," kata Faiz usai menyambut jamaah haji gelombang kedua di Halaman Kantor Pemkab Kediri, Rabu (25/6/2025).
Faiz menyampaikan pada gelombang kedua ini ada 182 jemaah haji asal Kabupaten Kediri dari Kloter 45 dan 46 yang mendarat di Bandara Juanda, Surabaya, Rabu pagi. Kloter 45 yang dijadwalkan mendarat pukul 07.10 WIB tiba lebih awal pada pukul 06.40 WIB, disusul Kloter 46 pada pukul 09.55 WIB.
Setelah tiba di embarkasi, rombongan jemaah diberangkatkan menuju Kabupaten Kediri dan sampai secara bertahap di halaman belakang Kantor Pemkab Kediri. Kloter 45 tiba sekitar pukul 12.00 WIB dengan tiga unit bus, dan Kloter 46 menyusul pada pukul 14.30 WIB dengan dua unit bus.
Suasana haru dan syukur menyelimuti area penjemputan. Ratusan anggota keluarga tampak menanti sejak pagi, membawa spanduk sambutan, air mata bahagia, serta untaian doa.
Faiz menambahkan, seluruh jemaah yang tiba berada dalam kondisi sehat. Tidak ditemukan kasus gangguan kesehatan serius selama perjalanan maupun setelah tiba di daerah. Petugas medis, ambulans, serta tenaga kesehatan telah disiagakan untuk mengantisipasi segala kemungkinan.
"Alhamdulillah semua jemaah dari dua kloter ini tiba dengan selamat dan dalam kondisi prima. Kami tetap siagakan tim kesehatan di lokasi," jelasnya.
Sementara itu, Iksanudin Sujak salah satu jemaah Kloter 45 asal Kecamatan Kunjang mengaku bersyukur dapat menunaikan ibadah haji bersama ibunya dan kembali ke tanah air tanpa kendala. Iksan mengaku sempat kaget lantaran sistem pemondokan di Tanah Suci yang memisahkan sebagian besar anggota kloter.
"Sekarang penempatan hotel berdasarkan Sarekah, jadi bisa berpencar. Namun saya bersyukur masih satu hotel dengan ibu," katanya.
Dia menyebut secara keseluruhan, pelayanan makanan dan fasilitas dinilai memadai. Seperti makaman dan minuman dengan rasa ala khas lidah orang Indonesia.
"Enak makanannya, alhamdulillah nikmat," imbuhnya.
Dengan kedatangan Kloter 45 dan 46 ini, total jemaah haji asal Kabupaten Kediri yang telah pulang ke tanah air mencapai lebih dari 1.000 orang. Masih tersisa beberapa kloter lanjutan yang dijadwalkan akan tiba dalam beberapa hari ke depan. Kemenag Kabupaten Kediri terus mengawal setiap tahapan pemulangan agar berjalan aman dan tertib.