Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Kematian tragis Lukman (45), warga Desa Catakgayam, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, meninggalkan duka mendalam bagi orang-orang terdekatnya.
Sahabat kecilnya, Nur Ajemi Prasanto, tak pernah menyangka bahwa teman masa kecil yang dikenalnya sebagai sosok ramah itu ditemukan tewas membusuk di rumah kontrakan, diduga dibunuh oleh istri sirinya sendiri.
Dalam penuturannya, Nur Ajemi menyebut Lukman sebagai sosok yang baik dan ramah. “Pak Lukman atau biasanya saya panggil kaji Lukman itu orangnya sangat baik. Beliau juga teman saya sejak kecil, teman main layangan. Kami juga sering ngobrol dan ketemu,” ujar Nur Ajemi saat ditemui di rumah duka.
Kabar kematian Lukman membuatnya terkejut. Ia sempat mengira informasi itu tidak benar. “Saya asli kaget. Saya kira bohong. Tapi setelah saya cek sendiri, ternyata benar,” ucapnya lirih.
Lukman diketahui memiliki usaha mebel di Desa Catakgayam. Meski mengontrak rumah di wilayah Mojoagung, Lukman disebut rutin pulang ke Catakgayam setiap sore bersama istrinya F (47).
“Ya terlihatnya seperti tidak ada apa-apa. Mereka itu akur dan akrab, seperti pasangan pengantin baru,” tambah Ajemi.
Namun, sejak sebulan terakhir, keberadaan Lukman mulai menjadi tanda tanya. Nur Ajemi mengaku tidak pernah melihat sahabatnya itu lagi. Justru istrinya yang masih sering mondar-mandir dari Mojoagung ke Catakgayam.
“Istrinya sering ke sini, tapi Pak Lukman tidak pernah terlihat. Sudah satu bulan lebih saya tidak bertemu beliau. Saya sempat tanya ke istrinya, katanya Pak Lukman ada di rumah,” ungkapnya.
Sebagai pemilik toko layanan BRI Link di dekat usaha mebel milik Lukman, Nur Ajemi juga mengaku kerap menyambut istri korban datang untuk transfer uang atau mengambil uang di toko miliknya. Namun, keberadaan Lukman tetap menjadi misteri hingga kabar tragis itu tersiar.
Kepolisian kini tengah mendalami kasus kematian Lukman yang diduga tidak wajar. Kejanggalan demi kejanggalan mulai diungkap, termasuk kesaksian warga sekitar yang mengarah pada aktivitas mencurigakan dalam beberapa pekan terakhir.
Diberitakan sebelumnya, suasana Dusun Karangtengah, Desa Johowinong, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, mendadak gempar pada Rabu pagi (25/6/2025), usai ditemukannya seorang pria tak bernyawa di dalam rumah kontrakan.
Korban, yang diketahui bernama Lukman (45), ditemukan dalam kondisi mengenaskan dan mengeluarkan bau menyengat.
Peristiwa ini mencuat setelah seorang perempuan berinisial F datang ke kantor polisi dan mengaku telah menghabisi nyawa suaminya.
Pengakuan tersebut langsung memicu penyelidikan dan pengecekan ke rumah kontrakan tempat pasangan tersebut tinggal.
Kepala Desa Johowinong, Rojiun Widodo, yang dihubungi oleh petugas dari Polsek Mojoagung, mengaku terkejut atas laporan yang diterimanya.
“Saya ditelepon polisi soal dugaan pembunuhan. Setelah dicek, rumah memang dalam kondisi terkunci dari luar dan sepi,” ucap Rojiun saat dikonfirmasi awak media pada Rabu (25/6/2025).
Namun begitu petugas masuk ke dalam, mereka dibuat terperanjat dengan temuan jasad korban yang sudah tertutup dengan dua lapis kasur dan selimut di kamar depan. Bau busuk yang menyengat pun menjadi pertanda jasad sudah cukup lama berada di lokasi.
“Kondisinya sudah rusak parah, jenazahnya diperkirakan sudah lebih dari satu bulan,” lanjut Rojiun.
Salah satu warga setempat, yang enggan disebutkan identitasnya, M (54), mengaku kaget dengan keberadaan polisi yang tiba-tiba ramai mendatangi kontrakan yang diketahui milik Pak Ngari.
Rumah tersebut ternyata ditinggali oleh pasangan suami istri yang selama ini dikenal biasa-biasa saja.
“Awalnya saya nggak tahu, baru sadar pas lihat polisi ramai. Saya pun belum selesai masak langsung keluar karena penasaran,” ucap M, saat dikonfirmasi di lokasi kejadian pada Rabu (25/6/2025).
Menurut M, pasangan yang menempati kontrakan tersebut memang tidak menunjukkan gelagat mencurigakan. Sang suami diketahui memiliki usaha mebel di wilayah Catakgayam, Kecamatan Mojowarno, dan setiap hari tampak berangkat serta pulang bersama istrinya.
“Sehari-hari mereka seperti pasangan biasa, sering ngobrol juga dengan tetangga. Tidak pernah terdengar cekcok atau keributan apa pun,” lanjutnya.
M juga menjelaskan, sang pria cukup aktif dalam kegiatan masyarakat. Ia sering mengikuti pengajian dan acara keagamaan, sedangkan sang istri jarang terlihat dalam kegiatan warga.
Warga belakangan mengetahui bahwa perempuan yang tinggal bersama korban adalah istri sirinya. “Korban ini sudah tiga kali menikah. Dua pernikahan sebelumnya resmi dan masing-masing punya dua anak. Dengan istri yang sekarang, tidak ada anak,” tambahnya.
Suasana Dusun Karangtengah, Desa Johowinong, Kecamatan Mojoagung, mendadak mencekam setelah warga menemukan jasad seorang pria dalam kondisi membusuk di sebuah rumah kontrakan. Korban diketahui bernama Lukman (45), asal Desa Catakgayam, Kecamatan Mojowarno.
Lukman selama ini diketahui tinggal bersama seorang perempuan F (47), warga Kecamatan Kesamben, yang merupakan istri sirinya. Pasangan tersebut sudah cukup lama menempati rumah kontrakan yang menjadi lokasi kejadian.
Penemuan mayat itu sontak menarik perhatian warga sekitar. Kedatangan aparat kepolisian yang langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) memicu kerumunan warga yang penasaran dengan situasi yang terjadi.
Menurut Kepala Dusun Karangtengah, Desa Johowinong, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Muhammad Ismail, mengatakan jika korban dan pelaku ini merupakan pasangan suami istri, namun pelaku F merupakan istri siri korban.
"Statusnya siri," ucap Ismail saat dikonfirmasi awak media di kediamannya pada Rabu (25/6/2025).
Ismail melanjutkan, jika Lukman dan F ini sudah tinggal di Desa Johowinong sejak tahun 2015, bahkan sebelum ia menjabat sebagai perangkat desa. "Sebelum saya menjabat perangkat desa. Mereka sudah tinggal disini. Sejak tahun 2015," katanya.
Ismail melanjutkan, jika kedua pasutri siri ini bukan warga asli Desa Johowinong. Lukman merupakan warga Desa Catakgayam, Kecamatan Mojowarno. Sementara F merupakan warga Kecamatan Kesamben.