Infeksi Hantavirus atau Virus Hanta ditemukan di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, baru-baru ini. Pria 52 tahun warga Desa Bojongkoneng, Ngamprah, dinyatakan positif terpapar berdasarkan hasil uji laboratorium.
Kepala Dinkes Bandung Barat, Ridwan Abdullah, menjelaskan gejala awal yang dialami pasien mencakup:
Pasien berinisial O tersebut mengalami gejala sejak 2 Mei 2025. Hasil penelusuran menunjukkan, pasien sempat digigit tikus saat bekerja di proyek bangunan di Ciwidey, Kabupaten Bandung.
Hingga Juni 2025, Kementerian Kesehatan RI mencatat ada 8 kasus hantavirus tersebar di 4 provinsi sebagai berikut:
Temuan kasus Hantavirus dinyatakan sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa) antara lain jika ditemukan 2 kasus konfirmasi atau lebih dalam satu masa inkubasi yakni 2 pekan.
"Kasus di Bandung Barat belum memenuhi kriteria KLB," kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman, dikutip dari Antara, Sabtu (21/6/2025).
Sementara itu, laman Kemenkes RI menyebut hingga saat ini hanya ditemukan kasus hantavirus dengan manifestasi klinis Haemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS) di Indonesia.
Kemenkes RI melaporkan, 8 kasus yang tercatat seluruhnya saat ini sudah sembuh. Termasuk satu kasus di Kabupaten Bandung Barat, saat ini pasien sudah sembuh dan kembali bekerja.
Hantavirus merupakan keluarga virus yang menyebabkan penyakit serius dan bisa memicu kematian.
Laman The US Center for Disease Control and Prevention (US CDC) menyebut infeksi hantavirus dapat menular melalui kontak dengan hewan pengerat seperti tikus. Paparan urine dan liur dapat menularkan virus, demikian juga gigitan atau cakaran meski relatif langka.
Infeksi hantavirus dapat menyebabkan dua sindrom sebagai berikut:
HPS merupakan penyakit yang potensial mematikan dan menyerang paru-paru. Gejala muncul 1-8 pekan setelah kontak dengan hewan penular.
HPS dapat mematikan. Sebanyak 38 persen pasien HPS yang mengalami gejala pernapasan dapat meninggal dunia.
Jika HPS menyerang pernapasan, HFRS sesuai namanya menyerang renal atau ginjal. HFRS juga bisa mematikan, gejalanya muncul 1-2 pekan setelah paparan.
Beberapa gejala yang bisa muncul adalah sebagai berikut:
Gejala lanjutan dapat berupa: