BNN Gresik Petakan Desa Waspada Narkoba di Lamongan, Anak SD Kelas V Sudah Jadi Sasaran
GH News June 28, 2025 10:04 PM

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Pencegahan penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Lamongan menjadi perhatian serius Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Gresik. Kepala BNN Kabupaten Gresik AKBP Suharsi yang diwakili Koordinator Kipan Tri Juli Yansyah, mengungkapkan tren penyalahgunaan narkoba saat ini justru merambah usia muda, bahkan anak-anak usia sekolah dasar.

“Kalau dulu penyalahgunaan narkoba identik dengan orang dewasa, sekarang malah menyasar anak-anak. Contohnya di Gresik, kami menemukan anak SD kelas V yang sudah mencoba pil koplo. Mereka diperdaya orang tak dikenal yang menawarkan permen sepulang sekolah hingga akhirnya ketagihan,” ujar Tri Juli Yansyah. 

Ian menjelaskan, wilayah kerja BNN Kabupaten Gresik juga mencakup Kabupaten Lamongan, karena belum berdirinya BNNK Lamongan. Pada survei akhir 2024 lalu, pihaknya mendatangi 427 desa di Lamongan untuk mengukur indeks kawasan rawan narkoba.

“Hasilnya, kami menemukan 120 desa masuk kategori waspada narkoba. Angka ini hampir 30 persen dari total desa yang disurvei,” katanya. 

Secara detail, di Kecamatan Sugio, terdapat tiga desa yang teridentifikasi dalam kategori waspada narkoba, yakni Desa German, Desa Lawangan Agung, dan Desa Deket Agung. "Ketiga desa ini menjadi contoh kawasan yang membutuhkan perhatian lebih untuk pencegahan peredaran narkoba," ucapnya. 

Ian menegaskan, pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten Lamongan sudah bersinergi untuk menekan angka penyalahgunaan narkoba. Sinergi ini dilakukan dengan melibatkan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Lamongan, Dinas Pendidikan Lamongan, serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Lamongan.

“Dengan kerja sama ini, kami melakukan berbagai kegiatan pencegahan dan intervensi di desa-desa kategori waspada. Harapannya, tren penyalahgunaan narkoba bisa ditekan dan desa tersebut dapat naik status menjadi desa aman narkoba,” katanya..

Ian juga menegaskan tidak ada satu desa pun yang bisa dikatakan sepenuhnya aman dari penyalahgunaan narkoba. Bahkan di daerah pedesaan, risiko penyalahgunaan tetap ada. Salah satu contoh nyata, ditemukan seorang ibu rumah tangga yang tak sengaja merawat tanaman ganja yang dikira tanaman hias.

“Fakta itu menunjukkan pentingnya edukasi kepada masyarakat sampai ke pelosok desa. Kami berharap dengan intervensi dini, penyalahgunaan narkoba bisa dicegah dan generasi muda kita terselamatkan,” ujar Ian, Koordinator Kipan BNN Kabupaten Gresik saat menjadi salah satu narasumber Parade Jiwa Muda di G-Park Kecamatan Sugio. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.