Hubungan Agam Rinjani & Tim SAR Retak Gara-gara Donasi? FAKTA Mengejutkan Diungkap Fiersa Besari 
Wahyu Septiana June 29, 2025 07:30 AM

TRIBUNJAKARTA.COM - Aksi pemandu lokal Abdul Haris Agam atau yang akrab disapa Agam Rinjani menjadi sorotan usai mengevakuasi Juliana Marins (27).

Pendaki asal Brasil itu jatuh di lereng puncak Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat.

Aksi Agam Rinjani membuat angkat topi penyanyi sekaligus youtuber pendakian gunung, Fiersa Besari.

Namun disisi lain, ulah Agam Rinjani membuat kecewa anggota Tim SAR.

Anggota Tim SAR, Rio Pratama yang ikut dalam operasi evakuasi Juliana Marins mengungkapkan kekecewaannya.

Terlebih Agam Rinjani  dielu-elukan dan dianggap sebagai pahlawan oleh masyarakat Brasil.

Bahkan keluarga Juliana Marins mengatakan nasib pendaki asal Brasil itu bisa berbeda bila Agam Rinjani tiba lebih dulu di lokasi.

Rio mengungkapkan bahwa Agam tidak sendirian dalam proses evakuasi Juliana Marins. 

Agam dibantu oleh anggota Tim SAR lainnya.

Ia juga mempertanyakan, apakah bisa Agam seorang diri membawa jasad Juliana Marins keluar dari jurang.

Dirinya kecewa, lantaran Agam yang membawa jasad Juliana, sehingga dianggap hanya dia yang melakukan evakuasi.

Bukan itu saja, anggota Tim SAR juga kecewa karena ada penggalangan donasi yang dikirim ke rekening atas nama Abdul Haris Agam.

Bahkan penggalangan donasi itu, kata dia, tanpa sepengetahuan Tim SAR yang ikut dalam evakuasi itu.

Meski pada evakuasi itu, Rio tidak termasuk dalam tujuh orang yang terjun ke jurang.

Ia jadi satu dari 23 rescuer support system peralatan di atas pegunungan.

Rio bersama Tim SAR lainnya ikut menarik tali yang membawa Agam dan jasad Juliana Marins.

Menurut Rio, tanpa kerja sama para Tim SAR, Agam tidak akan bisa membawa jasad Juliana ke punggung gunung.

"Jutaan orang bilang @agam_rinjani adalah pahlawan..Pertanyaan saya, apakah bisa agam evakuasi sendiri ..?Apakah bisa agam membawa dan mempersiapkan peralatan untuk evakuasi sendiri ?" tulisnya di akun Instagram @riodansatyo.

Ia menulis itu sambil memposting video bagaimana anggota tim SAR lainnya ikut bergelantungan di jurang.

Kemudian para anggota lainnya yang ikut menyiapkan tali untuk Agam dan yang lainnya.

Rio mengaku kalau ia dan anggota Tim SAR tidak berharap disebut pahlawan.

"Ok mungkin video ini bisa menjawab dan menjelaskan, Kami Bukan Pahlawan dan tidak berharap di bilang pahlawan. Bergerak atas dasar kemanusiaan untuk menjaga nama baik Indonesia. 4 rescuer Di titik Korban. 3 rescuer standby di pelataran ujung tebing. 23 rescuer support System peralatan di Atas punggungan," tulisnya lagi.

Rio bahkan menyindir rescuer yang sedang menjadikan momen ini sebagai panggung untuk dirinya sendiri.

"Awalnya saya tidak perdulikan permasalahan ini, karena memang setiap orang mempunyai maksud sendiri sendiri di setiap evakuasi, ada yang mencari pahala, ada yang tulus untuk kemanusiaan dan ada pula yang menjadikan panggung untuk dirinya sendiri. Tidak ada masalah itu hak masing-masing," tulis Rio.

Namun ia menyindir adanya postingan berisi open donasi untuk Agam.

Ia pun mempertanyakan, kenapa Agam tidak memberi tahu pada tim yang lainnya soal penggalangan dana tersebut.

"Yang membuat saya miris dan sedih adalah ketika muncul sebuah postingan bahwa ada Open Donasi Untuk Agam … ini ada apa..? Kenapa tidak memberi tau tim, perihal ini..?," tulis dia lagi.

Bahkan ia juga memposting di Insta Story sambil menandai akun @agam_rinjani.

Ia memposting donasi untuk Agam yang sudah terkumpul lebih dari Rp 1 miliar.

"Mau sampe berapa miliar bro ?

Kenapa harus ada donasi-donasi an bro..," tulis Rio di Insta Story.

Rupanya setelah itu, postingan soal donasi di akun Instagram Agam Rinjani pun langsung dihapus.

Padahal Rio hanya mempertanyakan, kenapa Agam tidak diskusi dulu dengan Tim SAR.

"Kenapa dihapus Postingan Donasi di feed nya @agam_rinjani !

Teman-teman team hanya butuh penjelasan. Di luar empati masyarakat Brasil, ini sangat tidak etis. Karena dari awal tidak ada program donasi-donasi macam ini apalagi sampai ke rekening pribadi dan mengatasnamakan untuk team," tulisnya.

Hingga berita ini dibuat, Agam Rinjani belum berkomentar apapun.

Ia masih merepost beberapa postingan di Insta Story, namun tidak menanggapi soal donasi itu.

Respon Fiersa Besari

Di sisi lain, Fiersa Besari mengungkap sosok asli Agam Rinjani yang kini tengah viral.

Fiersa mengaku bangga akan sosok Agam yang membuat harum nama Indonesia lantaran berani bertaruh nyawa demi mengevakuasi jasad Juliana Marins.

Seperti diketahui, Juliana Marins dinyatakan tewas setelah terjatuh ke dalam jurang Gunung Rinjani pada Sabtu (21/6/2025).

Jasad Juliana yang terseret hingga kedalaman 600 meter pun akhirnya dievakuasi oleh Agam Rinjani dan timnya.

Agam merupakan relawan sekaligus pemandu pendaki Gunung Rinjani.

Mendengar kabar Agam viral setelah mengevakuasi Juliana Marins, Fiersa mengurai tanggapan.

Diakui Fiersa, Agam memang dikenal sebagai sosok yang nekat dan punya rasa kemanusiaan yang tinggi.

"Respect untuk Bang Agam Rinjani. Dari dulu sudah terbukti ketangguhan, kenekatan, juga perikemanusiaannya. Tidak menyangka akan seviral ini. Tetap membumi di tingginya Rinjani," ungkap Fiersa Besari dikutip dari akun instagramnya pada Jumat (27/6/2025).

Bukan tanpa alasan Fiersa Besari bersuara soal sosok Agam Rinjani.

Ternyata Fiersa pernah merekam momen pertemuannya dengan Agam satu tahun lalu saat ia dan timnya mendaki Gunung Rinjani.

Kala itu Fiersa mengabadikan momen saat Agam tiba-tiba datang ke tendanya untuk memberikan pizza.

Padahal kala itu Fiersa dan rekan-rekannya sesama pendaki sudah pasrah hanya bisa makan nasi, sayur, dan ayam.

Diakui Agam, ia sengaja membeli pizza lalu mendaki Rinjani guna menemui rombongan Fiersa.

"Gila bang Agam datang-datang order pizza. Jalannya dengan siapa?" tanya Fiersa Besari dalam vlognya satu tahun lalu di Youtube.

"Sendiri," jawab Agam.

"Gokil!" teriak Fiersa dan rekan.

Lebih lanjut, Fiersa pun mengurai jejak Agam sebagai seorang petualang dan pendaki ulung.

Kata Fiersa, Agam sempat viral tiga tahun lalu yakni saat mengevakuasi jenazah turis asing.

"Bang Agam ini setiap manusia yang melihat dia selalu di beda tempat. Saya ketemu di Bima, ketemu di Makassar. Bang Agam ini emang petualang banget. Sempat viral waktu itu ketika evakuasi jenazah turis asing sampai masuk berapa media gitu," ungkap Fiersa.

Tak cuma rekam jejak, tingkah Agam juga membuat Fiersa dan sesama pendaki geleng-geleng kepala.

Sebab Agam bak tak mengenal rasa lelah tiap harinya.

Baru pulang dari Sumbawa, Agam tak istirahat dan langsung ke Gunung Rinjani menghampiri rombongan Fiersa.

"Kemarin baru balik dari?" tanya Fiersa.

"Tambora," jawab Agam.

"Belum istirahat langsung ke sini?" tanya Fiersa lagi.

"Baru nyelam di satonda (pulau di NTB)," akui Agam.

"Aduh," ujar rekan Fiersa sembari geleng kepala.

"Gokil," teriak Fiersa.

(TribunJakarta.com/TribunnewsBogor)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.