TRIBUNJATENG.COM - Sebuah video yang memperlihatkan dugaan penganiayaan oleh seorang calon ketua RT di Jalan Mallengkeri 3, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, menjadi viral di media sosial.
Kasus tersebut kini resmi ditangani oleh pihak kepolisian.
Kapolsek Tamalate, Kompol Syarifuddin, membenarkan bahwa korban dalam video tersebut telah melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polsek Tamalate tak lama setelah insiden terjadi.
Dalam proses penyelidikan awal, polisi telah memeriksa korban dan sejumlah saksi yang berada di lokasi saat kejadian berlangsung.
Langkah selanjutnya, pihak kepolisian akan memanggil terduga pelaku untuk dimintai klarifikasi dan keterangan resmi.
"Jadi kejadian itu sudah ada laporannya, korban sudah melapor dan sementara kita proses," kata Syarifuddin dikonfirmasi, Sabtu (28/6/2025).
"Sementara kita proses, dengan memeriksa saksi-saksi yang ada di lokasi.
Jadi masih sementara penyelidikan," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Viral di sosial media, seorang pria bertato di Kota Makassar , Sulawesi Selatan, terlibat cekcok atau adu mulut dengan perempuan.
Perdebatan keduanya terjadi di dalam rumah panggung yang berlokasi di Jl Mallengkeri 3, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.
Kejadian itu diunggah akun Instagram @portalsulsel.
Ada empat slide rekaman video yang diunggah dalam perdebatan itu.
Pada slide video ketiga, pria bertato itu berdiri depan pintu kamar dan adu mulut dengan wanita yang duduk di atas kasur.
Di sela perdebatan, peristiwa dugaan penganiayaan terjadi.
"Erokko kutampiling (kamu mau saya tampar)," ucap pria dalam video itu.
"Tampilingma (gampar)," sahut wanita itu.
Pria yang disebut calon ketua RT itu, pun maju ke arah perempuan itu dan terdengar suara tamparan.
Perekam video kejadian itu, sempat menahan terduga pelaku agar tidak melanjutkan kekerasanya.
"Najaguruki kakakku baru ini kamu perempuan (dia tinju kakak saya yang perempuan)," ucap pria perekam video itu.
Siap perekam video juga mengaku sementara live.
"Siaran langsungka ini nah, siaran langsung ka," ucapnya.
"Siaran langsung mako," sahut pria bertato itu.
Keterangan versi korban tersebut viral dan ramai dikomentari nitizen di kolom komentar.
Belum diketahui penyebab pasti cekcok tersebut hingga berujung dugaan penganiayaan.
Kapolsek Tamalate Kompol Syarifuddin yang dikonfirmasi mengaku akan mengecek kejadian tersebut.
"Saya cek," singkat Kompol Syarifuddin.(*)