Duh! Ilmuwan Ketar-ketir usai Temukan Virus Otak Mematikan pada Kelelawar China
GH News June 30, 2025 07:03 AM

Ilmuwan baru-baru ini menemukan 20 virus yang sebelumnya tak diketahui pada ginjal kelelawar dari provinsi Yunnan, China. Dua dari virus ini sangat mirip dengan virus Nipah dan Hendra yang mematikan. Kedua virus itu juga diketahui menyebabkan peradangan otak parah dan gagal napas pada manusia.

Penelitian yang dipublikasikan di PLOS Pathogens ini menarik perhatian bukan hanya pada virus yang ditemukan, tetapi juga pada lokasi penemuannya, yakni organ yang memproduksi urine. Temuan tersebut memicu kekhawatiran baru tentang potensi jalur penularan virus.

Dikutip dari Times of India, antara 2017 dan 2021, para ilmuwan mengumpulkan sampel jaringan ginjal dari 142 kelelawar di lima lokasi berbeda di Yunan. Pengurutan genetik mengungkap jaringan mikroba kompleks, atau 'infeksi', yang mencakup 22 virus.

Dari jumlah tersebut, 20 virus di antaranya benar-benar baru bagi dunia sains. Yang paling menonjol adalah dua henipavirus yang diberi nama Yunnan bat henipavirus 1 dan 2. Keduanya menunjukkan kemiripan hingga 71 persen dengan virus Hendra dan Nipah pada protein penting.

Ini bukan virus biasa. Henipavirus termasuk dalam keluarga virus kecil namun mematikan, yang dikenal dapat menyebabkan radang otak dan gangguan pernapasan pada manusia maupun hewan.

Dengan tingkat kematian yang dapat mencapai 75 persen, wabah Nipah di Malaysia dan Bangladesh, serta infeksi Hendra di Australia, telah menunjukkan betapa mematikannya virus ini. Penemuan kerabat dekat mereka pada kelelawar di China telah menimbulkan tanda bahaya di kalangan ilmuwan.

Meski begitu, penting ditegaskan bahwa hingga kini belum ada wabah yang disebabkan oleh virus-virus baru yang ditemukan ini.

Temuan ini juga tidak menunjukkan adanya keadaan darurat kesehatan masyarakat. Banyak kerabat henipavirus yang telah diidentifikasi sejauh ini belum terbukti bisa menginfeksi manusia atau hewan secara langsung. Namun, para ahli menekankan perlunya uji laboratorium lanjutan untuk mengetahui apakah henipavirus baru ini dapat berikatan dengan sel manusia atau hewan.

Fakta bahwa virus tersebut memiliki materi genetik serupa dengan virus mematikan tentu tidak bisa diabaikan. Meski belum ditemukan kasus infeksi pada manusia, potensi penularan tetap ada, terutama di wilayah habitat manusia dan kelelawar saling bersinggungan.




© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.