Menhut Akan Evaluasi Total SOP Pengamanan Usai Juliana Jatuh di Rinjani
kumparanNEWS June 30, 2025 12:40 PM
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menyatakan bakal mengevaluasi standar operasional prosedur (SOP) pertolongan dan pencarian dari Basarnas. Evaluasi ini dilakukan usai insiden jatuhnya pendaki asal Brasil di Gunung Rinjani, Marins.
Hal itu disampaikan Raja Juli usai melakukan pertemuan dengan Kepala Basarnas Marsdya Mohammad Syafii di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta Pusat, Senin (30/6).
"Jadi dengan kejadian ini kami akan mengevaluasi secara total prosedur pengamanan, SOP," kata Raja Juli.
Menhut Raja Juli Antoni menemui Kabasarnas Marsdya Mohammad Syafii di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Senin (30/6/2025). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menhut Raja Juli Antoni menemui Kabasarnas Marsdya Mohammad Syafii di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Senin (30/6/2025). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Dia mengatakan, salah satu yang akan dievaluasi adalah terkait penempatan papan peringatan atau sign board di titik-titik rawan. Termasuk soal memperbanyak posko-posko penyelamatan.
"Secara umum akan kita evaluasi ada yang mengatakan signboard mesti perlu disimpan di beberapa tempat, mesti ada posko-posko yang lebih dekat satu sama lain," jelas dia.
Operasi pencarian pendaki Brasil, Juliana, yang terjatuh di Gunung Rinjani. Foto: Dok. Basarnas
zoom-in-whitePerbesar
Operasi pencarian pendaki Brasil, Juliana, yang terjatuh di Gunung Rinjani. Foto: Dok. Basarnas
Selain itu, Raja Juli menambahkan, perlu adanya pemberian gelang RFID kepada setiap pendaki. Sehingga, setiap pendaki bisa dilacak keberadaannya.
"Termasuk IDE Ada RFID Atau tadi istilahnya ELT yang dipasangkan di gelang. Sehingga secara cepat apabila ada kondisi kedaruratan bisa terantisipasi dengan lebih baik," jelas dia.
"Jadi sekali lagi kami tidak antikritik. Kita akan perbaiki SOP kita," tegasnya.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.