TIMESINDONESIA, KUPANG – Pemerintah Republik Indonesia segera membangun Sekolah Menengah Atas (SMA) Unggul Garuda di Kota Soe, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT). Pembangunan sekolah ini menjadi bagian dari delapan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Pemerintah Kabupaten TTS telah menghibahkan lahan seluas lebih dari 20 hektare yang terletak di Kelurahan Karang Siri, Kecamatan Kota Soe. Dari total lahan tersebut, sekitar dua hektare akan digunakan terlebih dahulu untuk membangun gedung utama dan infrastruktur pendukung sekolah.
"Ini lokasi akan dibangun Sekolah Unggul Garuda yang baru. Dimana Sekolah Garuda adalah satu dari delapan program hasil terbaik cepat Bapak Presiden," kata Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Prof Stella Christie Ph.D., saat meninjau lokasi, Selasa (1/7/2025).
Prof Stella menegaskan bahwa Sekolah Garuda merupakan wujud nyata visi Presiden Prabowo dalam meningkatkan mutu pendidikan sains dan teknologi di Indonesia. Sekolah ini dirancang untuk menjangkau para siswa yang selama ini menghadapi keterbatasan akses pendidikan berkualitas, khususnya di daerah-daerah tertinggal.
"Kita mengetahui seperti yang diceritakan Bapak Presiden, terakhir langsung pada rapat terbatas tanggal 23 Juni 2025 di Hambalang, yang saya juga hadir pada hari itu, bahwa latar belakang Sekolah Garuda ini adalah Bapak Presiden melihat kita harus memperbaiki, mengoptimalkan sains dan teknologi di negara kita," ujarnya.
Pembangunan fisik SMA Unggul Garuda direncanakan selesai pada Juni 2026. Jika sesuai target, tahun ajaran perdana akan dimulai pada 2026–2027. Seluruh proses seperti tender, pengadaan, hingga amdal kini sedang berjalan sesuai ketentuan perundang-undangan.
Lebih dari sekadar sekolah unggulan, kehadiran SMA Garuda diharapkan mampu menjadi inkubator bagi calon pemimpin masa depan bangsa. Selain itu, proyek ini juga digadang-gadang akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui penyerapan tenaga kerja setempat.
“Bapak Presiden juga menginginkan ini menjadi sesuatu yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Kita akan ukur bagaimana tenaga kerja lokal bisa terserap,” jelas Stella. (*)