Ternyata Bukan Aku yang Mencari Allah, Tapi Allah yang Menemukanku
Haziqah sakina July 02, 2025 12:41 PM
Aku pernah merasa gamang, bukan pada dunia, namun pada diriku sendiri. Langkah-langkahku tetap berjalan, tapi entah menuju ke mana. Senyumku tetap terukir, tapi hanya jadi topeng bagi hati yang sendu.
Aku sibuk menjadi apa yang orang lain harapkan, hingga lupa siapa aku sebenarnya. Aku lelah mengejar kata “sempurna” sampai akhirnya hilang arah dan makna.
Dan di tengah heningnya malam, saat tak ada lagi yang kujadikan tumpuan, saat aku tak memahami diriku, Allah menemukanku! Bukan dengan teguran yang keras, tapi dengan pelukan yang tak terlihat seperti rasa tentram yang tiba-tiba hadir, air mata yang jatuh tanpa sebab, dan hati yang perlahan ... kembali hidup.
Saat diriku mulai redup dan kekacauan datang bertubi-tubi, justru di sanalah Allah sedang menemukanku.

Terlalu Sibuk Sampai Lupa Bertanya “Siapa Aku”

Di tengah berisik dunia yang terus berputar, aku begitu sibuk mengejar bayangan harap-harap terlihat sempurna di mata orang lain. Lalu tanpa sadar, aku lupa menatap cermin hati dan bertanya lembut pada diri sendiri.
Pertanyaan-pertanyaan itu perlahan membawaku pada kelelahan yang tak bisa dijelaskan. Bukan karena tubuh, tapi karena jiwa yang hilang arah. Aku kehilangan diriku ... dan aku merasa Allah pun mungkin telah menjauh.

Tapi Ternyata, Allah Tak Pernah Pergi

Di tengah rasa kecewa itu, saat aku tak lagi tahu harus bagaimana, sesuatu yang tak terlihat mulai mengetuk hati. Bukan hal besar. Hanya momen-momen kecil yang anehnya ... menyejukkan. Sebuah harapan yang tiba-tiba terasa dekat, kalamullah yang muncul seakan bicara langsung padaku, serta tangisan malam hari yang begitu menyesakkan, tapi membawa lega. Dan disitu aku mengerti "Bukan aku yang menemukan Allah, tapi Allah yang menemukan aku."
Dia tak pernah menjauh. Aku saja yang terlalu sibuk menoleh ke arah yang lain. Seperti kata Allah dalam Al-Qur’an surah ad-Dhuha ayat 3 : مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ yang berarti “Tuhanmu tidak akan meninggalkanmu, dan tidak pula membencimu”. Begitu luar biasanya cinta Allah kepada hambanya sehingga Ia abadikan dalam Al-Qur’an.

Saat Kita Tak Tahu Lagi Siapa Kita, Allah Tetap Tahu

Allah maha mengetahui, bahkan saat kita bimbang dengan diri kita. Saat semua orang menilai dari pencapaian dan penampilan luar, namun Allah menilai dari apa yang Dia tahu. Usaha, luka yang tak terlihat, dan hati yang terus berjuang meskipun rapuh.
Allah tidak menanti kita sempurna untuk mencintai kita. Dia merangkul hati bahkan saat kita sedang jauh dari-Nya dan kadang Allah membiarkan kita merasa “kecewa” agar tahu bahwa yang paling layak untuk di cari hanyalah Allah. Sebagaimana dalam potongan ayat surah at-Tin “اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ” yang tersirat makna bahwa ketika kita meremehkan diri sendiri, namun Allah tetap menguatkanmu dengan menegaskan bahwa kau adalah Ciptaan-Nya yang terbaik.

Dalam Hilang, Aku Ditemukan

Aku masih belajar. Masih ada hari-hari ketika aku merasa tak cukup, Ketika suara-suara dalam kepala datang lagi. Tapi kini aku tahu, aku tak sendiri.
Allah telah menemukanku, bukan karena aku layak, tapi karena Dia Maha Penyayang. Dan dalam pelukan cinta yang tak telihat, aku akhirnya mulai menemukan kembali diriku sendiri. Sebagaimana yang tertera dalam Qur’an surah al-Baqarah ayat 186 : وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ , bahwa beliau sangat dekat dengan hambanya. Betapa beruntungnya kita, dicintai sedalam itu oleh Sang Pemilik Hati. Namun sering kali, kitalah yang lupa untuk kembali mengingat-Nya.
Kini aku tahu, bahkan saat aku tak lagi mengenal diriku, Allah tetap mengenalku, mencintaiku, dan menuntunku pulang—dengan cara-Nya yang paling lembut.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.