Bacaan Niat Puasa Tasua dan Asyura, Puasa 9 dan 10 Muharram
Musahadah July 03, 2025 01:30 AM

SURYA.CO.ID - Rasulullah SAW bersabda, ada dua puasa sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan pada bulan Muharram, yang mampu menggugurkan dosa.

Yakni, Puasa Tasu'a pada 9 Muharram dan Puasa Asyura setiap 10 Muharram. 

Menurut Kalender Kementerian Agama (Kemenag) tahun 1447 Hijriyah, tanggal 9 Muharram (hari Tasu'a) bertepatan pada hari Sabtu, 5 Juli 2025 dan tanggal 10 Muharram (hari Asyura) bertepatan dengan hari Minggu, 6 juli 2025.

Berikut bacaan niat Puasa Tasu'a dan Puasa Asyura selengkapnya.

Niat Puasa Tasua 

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى 

Nawaitu sauma tasua sunnatal lillahita’ala 

Artinya: "Saya niat puasa hari Tasua, sunah karena Allah ta’ala". 

Niat Puasa Asyura 

نَوَيْتُ صَوْمَ عَا شُورَا سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى 

Nawaitu sauma asyura sunnatal lillahita’ala 

Artinya: "Saya niat puasa hari Tasua, sunah karena Allah ta’ala".

Sejarah Puasa Tasua dan Puasa Asyura

Melansir laman Muhammadiyah.or.id, menurut riwayat Aisyah RA, orang-orang Quraisy sudah terbiasa berpuasa di hari Asyura sejak zaman jahiliyah.

Nabi Muhammad Saw juga ikut berpuasa Asyura saat masih di Mekah, dan memerintahkan umat Islam untuk melaksanakannya. Kebiasaan ini terus dilakukan sampai akhirnya turun perintah wajib puasa Ramadan.

Dari ‘Aisyah RA, sesungguhnya orang-orang Quraisy dulu pada masa jahiliyah berpuasa pada hari Asyura. Rasulullah Saw pun memerintahkan untuk berpuasa pada hari itu hingga turunnya perintah wajib puasa Ramadan. Rasulullah (setelah wajibnya puasa Ramadhan) berkata barang siapa menghendaki maka ia boleh berpuasa Asyura sedangkan yang tidak mau puasa maka tidak mengapa (HR. Bukhari dan Muslim).

Puasa di hari Asyura 10 Muharram yang dikerjakan umat Islam, ternyata sama dengan tradisi orang-orang Yahudi di Madinah pada saat itu. Bedanya, mereka berpuasa untuk memperingati keselamatan Nabi Musa alaihissalam (as) dari kejaran tentara Fir'aun.

Ketika Nabi Muhammad Saw mengetahui hal itu, umat Islam kemudian dianjurkan untuk melaksanakan puasa di hari tasu'a 9 Muharram sebelum puasa Asyura 10 Muharram, sebagaimana dijelaskan dalam hadis riwayat Ibnu Abbas.

عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُا : حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Abdullah bin Abbas Ra berkata saat Rasulullah Saw berpuasa pada hari Asyura dan juga memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa. Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, itu adalah hari yang sangat diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani.” Maka Rasulullah Saw bersabda: “Pada tahun depan insya Allah, kita akan berpuasa pada hari ke sembilan (Muharram).” Tahun depan itu pun tak kunjung tiba, hingga Rasulullah Saw wafat (HR. Muslim).

Lantas, apa keutamaan puasa tasu'a dan puasa asyura?

Mengutip Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah oleh Nur Solikhin, keutamaan melaksanakan Puasa Asyura menurut hadis Nabi Saw adalah dapat menggugurkan dosa selama setahun,

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ. قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ 

“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam pernah ditanya tentang keutamaan puasa Arafah. Beliau menjawab, “Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa Asyura? Beliau menjawab,” Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).

Klik di sini untuk untuk bergabung 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.