Prabowo Kemungkinan Akan Ditanya Presiden Brasil soal Kematian Juliana Marins Saat Bertemu Rabu
Hasanudin Aco July 05, 2025 11:32 AM

 

TRIBUNNEWS.COM, BRASIL -  Kasus meninggalnya pendaki asal Brasil, Juliana Marins, di Gunung Rinjani Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) pekan lalu mengundang simpati rakyat Brasil.

Kasus ini menjadi pembicaraan rakyat Brasil, diulas media dan para  publik figur di negara itu.

Bahkan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva turun tangan langsung  memerintahkan aparatnya membawa jenazah Juliana Marins pulang ke Brasil.

Jumat (4/7/2025) kemarin sore, jenazah Juliana Marins dimakamkan di kampung halamannya di Parque da Colina de Pendotiba,  Niterói.

Ibu Negara Brasil Janja da Silva didampingi Menteri Kesetaraan Ras Anielle Franco menghadiri pemakaman bersama warga.

Bertemu Prabowo Subianto

Kematian Juliana Marins diperkirakan akan menjadi salah satu topik pembicaraan Presiden Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto saat bertemu di Brasil Rabu nanti.

Menurut Aloysio Gomide Filho, Direktur Departemen Komunitas dan Urusan Konsuler Brasil, presiden Brasil diperkirakan akan mengucapkan terima kasih kepada Indonesia atas kerja samanya dalam pencarian jenazah Juliana Marins.

"Kalaupun nanti ada pembahasan soal itu, tentu saja untuk menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas komitmennya terhadap kasus ini," kata diplomat itu dikutip dari Globo, Sabtu (5/7/2025).

Itamaraty menyatakan bahwa semua dukungan diberikan Indonesia selama penyelamatan dan komunikasi mengalir semulus mungkin, mengingat kondisi cuaca.

Minggu depan, Presiden Brasil akan menerima kunjungan kenegaraan dua pemimpin Asia yakni  Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto.

Prabowo akan diterima khusus oleh Presiden Brasil di Istana Planalto.

Kunjungan tersebut mencerminkan upaya pemerintah Brasil untuk memperkuat hubungan strategis dengan negara-negara di Asia, kawasan yang telah diidentifikasi Lula sebagai prioritas kebijakan luar negeri.

Seperti diketahui Prabowo berasal di Brasil untuk menghadiri KTT BRICS di Rio de Janeiro.

Pada Rabu (9/7/2025), Prabowo Subianto akan bertemu Presiden Brasil.

Kunjungan ini merupakan yang pertama sejak Indonesia resmi bergabung dengan BRICS pada Januari tahun ini.

Ini kedua kalinya Prabowo di Brasil.

Pada November 2024 lalu Prabowo di Brasil menghadiri KTT G20.

Diantara topik yang akan dibahas adalah ketahanan pangan, krisis iklim, dan pencarian solusi diplomatik untuk konflik di Timur Tengah, dengan perhatian khusus pada situasi di Palestina. 

Indonesia merupakan negara Muslim terbesar di dunia, dan pemerintah Brasil melihat dialog dengan Jakarta sebagai kesempatan untuk memperkuat pertahanan solusi damai bagi kawasan tersebut.

Brasil juga berharap dapat mengandalkan dukungan Indonesia pada KTT Ketahanan Pangan, yang akan diselenggarakan pada bulan September di Fortaleza.

Dari sudut pandang ekonomi, kemajuan diharapkan terjadi dalam negosiasi untuk meningkatkan ekspor daging sapi Brasil dan membuka pasar domestik bagi daging ayam Indonesia.

Pengumuman kunjungan Prabowo sendiri telah membuahkan hasil praktis, seperti dimulainya kembali visa antara kedua negara.

Agenda resmi meliputi pertemuan bilateral, pidato bersama kepada pers, dan jamuan makan siang yang diselenggarakan di Istana Planalto.

Belum ada konfirmasi mengenai penandatanganan dokumen, tetapi lima instrumen bilateral sedang dinegosiasikan, di bidang pertahanan, pengawasan kesehatan, bantuan timbal balik, dan pendidikan.

Kemungkinan kunjungan Lula ke Indonesia untuk berpartisipasi dalam KTT ASEAN, yang dijadwalkan pada Oktober, juga sedang dipelajari.

Kedua kunjungan tersebut mencerminkan strategi pemerintah untuk memposisikan ulang Brasil di panggung internasional melalui diplomasi presidensial.

Duta Besar Susan Kleebank, Sekretaris untuk Asia dan Pasifik di Kementerian Luar Negeri, telah menjadi pemain kunci dalam dialog dengan New Delhi dan Jakarta, memimpin kesepahaman yang telah mengonsolidasikan kemajuan di kedua bidang.

"Saya menganggap kebijakan memprioritaskan Asia yang telah dilaksanakan oleh pemerintahan Lula bersifat visioner," kata Kleebank.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.