TIMESINDONESIA, GRESIK – Gresik Football Academy (Grefoo), sebuah sekolah sepak bola (SSB) usia dini asal Kabupaten Gresik sukses meraih gelar juara 1 di ajang bergengsi Durava Liga Anak Indonesia by Inaspro 2025 yang berlangsung di Jakarta.
Turnamen yang diikuti 92 Sekolah Sepak Bola (SSB) dari berbagai daerah di Indonesia ini menjadi ajang pencarian bibit-bibit pesepak bola muda potensial.
Liga Anak Indonesia diselenggarakan oleh Indonesian Sport Promotor (INASPRO) dengan dukungan dari Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) Kemenpora RI.
Grefoo Academy tampil gemilang di kategori U-12, sukses meraih Juara 1 setelah melewati fase grup dan babak gugur dengan performa impresif.
Tak hanya itu, Grefoo juga mencatat prestasi di kategori U-11 dengan penampilan solid hingga menembus babak penting turnamen.
Tak berhenti di situ, Grefoo Academy juga meraih penghargaan individual. Pelatih Nurmufid Fastabiqul K dinobatkan sebagai Best Coach, Luis Alfaro Laure terpilih sebagai Best Player, serta Keanu Athallah Syahir meraih gelar Best Goalkeeper.
CEO Grefoo Academy, Fahmi Hafidz, mengaku bangga atas pencapaian timnya. Ia menyebut kemenangan ini bukan sekadar soal trofi, melainkan hasil dari kerja keras, disiplin, dan proses panjang pembinaan.
"Ini adalah bukti nyata dari komitmen kami untuk membina pemain muda Gresik secara profesional. Kami berharap pengalaman di Liga Anak Indonesia ini bisa menjadi motivasi bagi para pemain untuk terus berkembang," ujarnya.
Grefoo Academy sendiri rutin berlatih di Stadion Semen Gresik dengan jumlah sekitar 40 siswa aktif. Akademi ini berdiri dengan semangat Unity & Pride, serta fokus pada pembinaan sepak bola anak-anak secara terstruktur dan profesional.
Partisipasi Grefoo di Liga Anak Indonesia menjadi salah satu upaya mereka untuk memberikan pengalaman bertanding di level nasional, sekaligus mengasah mental, teknik, serta karakter para pemain muda.
"Kami ingin terus memperluas jaringan, memperkuat pembinaan, dan mencetak lebih banyak talenta muda berbakat yang bisa membawa nama Gresik dan Indonesia ke level yang lebih tinggi," pungkas Fahmi. (*)
