Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Penantian keluarga korban yang dilaporkan hilang dalam insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya.
Sugihariani, keluarga korban kapal Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali rela menginap di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur.
Perempuan asal Dusun Kunir Desa/Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi sejak, Kamis pagi (3/7/2025) di pelabuhan tersebut menanti kabar anggota keluarganya yang sampai sekarang belum ditemukan.
Mengingat, dua keponakannya bernama Novan Hadiyansyah dan Nawal serta sepupu iparnya bernama Ahmad Wahyudi.
Mereka merupakan penumpang kapal tersebut namun hingga kini belum ada kabarnya sejak kecelakaan laut berlangsung.
Perempuan berhijab ini sudah dua malam tidur di tempat penampuang khusus yang disediakan Basarnas bersama puluhan keluarga korban lain yang melakukan hal serupa, Sabtu (5/7/2025).
Selama berada di Pelabuhan Ketapang, Ribu ditemani oleh dua anak dan sepupunya, yang juga menunggu kabar pencarian anggota keluarganya tersebut.
Sugihariani mengungkapkan hingga kini belum ada laporan dari Tim SAR, terkait keberadaan sepupu ipar dan juga keponakannya tersebut.
"Belum ada kabar sama sekali," katanya.
Namun, dia mengaku tetap bertahan dan optimis korban akan segera ditemukan. Karena tas dua keponakannya tersebut telah ketemu.
"Kemarin itu ada dua tas dan tasnya itu kok sama persis dengan punya keponakan saya. Jadi ada tanda-tanda lah walupun belum dipastikan," kata Rini.
Rini menjelaskan, keponakan berangkat ke Pulau Bali hendak merayakan liburan sekolah di rumah ayah mereka, keduanya berangkat mengunakan kapal yang tenggelam itu.
"Sementara sepupu ipar saya mau kerja proyek di Bali," ucapnya.
Rini mengaku belum sempat melakukan komunikasi terakhir dengan dua keponakannya, sebab jarang berinteraksi lewat smartphone saat dirumah.
"Kalau sepupu ipar saya, itu sempat komunikasi dengan istrinya yang ada di Malang," jlentrehnya.
Berdasarkan informasi sepupunya tersebut, Rini mengatakan Ahmad Wahyudi bilang kalau kapal yang ditumpanginya sudah mau bersandar di Gilimanuk Bali.
"Katanya kapal mau bersandar, tetapi cuacanya buruk, gitu komunikasinya kepada sepupu saya," paparnya.
Sementara ini ,Rini mengaku hanya bisa berharap kepada Basarnas dalam proses pencarian keponakan dan sepupu iparnya tersebut.
"Harapannya, bisa ketemu selamat dan sehat kalau bisa. Tapi ya kami pasrah," jelasnya.