TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - H Nurbagang muncul setelah beredarnya video fashion show waria di Maros berdurasi 57 detik.
Nampak sejumlah waria berjalan di atas panggung layaknya peragaan busana.
Para waria tampil percaya diri di hadapan tamu undangan sambil diiringi musik.
Aksi mereka pun menjadi tontonan dan direkam oleh sejumlah tamu.
Fashion show ini digelar bersamaan dengan pernikahan keponakannya di Bontocina, Kelurahan Raya, Kecamatan Turikale, Maros, Rabu (2/7/2025)
Haji Nurbagang merupakan pemilik salon dan perias pengantin.
Nurbagang diketahui memiliki banyak teman dekat dari kalangan waria yang juga berprofesi di bidang tata rias.
Haji Nurbagang membantah telah melaksanakan fashion show waria di Maros.
Fashion show yang terekam dalam video viral itu hanyalah selingan spontan dari para tamu undangan yang juga merupakan teman seprofesi.
“Itu bukan kontes. Kami hanya menggelar pesta pernikahan. Fashion show itu terjadi spontan, bukan direncanakan. Hanya iseng-iseng dari tamu undangan yang hadir,” ujarnya dalam video klarifikasi, Senin (7/7/2025).
Ia juga membantah jika disebut ada hadiah lomba.
Cendera mata yang dibagikan menurutnya hanya bentuk nostalgia antar teman seprofesi.
“Yang menerima itu hanya teman-teman dekat. Hanya cenderamata biasa, bukan hadiah lomba,” katanya.
Ia pun menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Maros atas kegaduhan yang timbul akibat video tersebut.
“Kami meminta maaf kepada seluruh masyarakat Maros yang melihat video viral tersebut. Tapi perlu kami tekankan, itu bukan kontes seperti yang diberitakan. Itu murni pesta keluarga,” tegasnya.
Kasubsi Penmas Polres Maros, Ipda Marwan Afriady membenarkan adanya kejadian tersebut.
Ia menyebut, kegiatan berlangsung di acara pernikahan ponakan Haji Nurbagang.
“Pesta pernikahan ponakan H. Nurbagang, pemilik salon perias pengantin, dihadiri oleh banyak temannya yang juga waria dan seprofesi sebagai perias,” ujarnya.
Menurut Marwan, aksi fashion show itu hanyalah hiburan selingan saat jeda musik elekton.
“Fashion show itu acara selingan saat hiburan elekton sedang beristirahat,” jelasnya.
Dalam video lainnya, sejumlah waria terlihat menerima cenderamata usai tampil dalam acara tersebut.
Bupati Maros, Chaidir Syam, mengaku baru mengetahui informasi dari laporan masyarakat.
“Kami juga tidak tahu tentang kegiatan tersebut,” ujar Chaidir.
Ia menegaskan kegiatan serupa tidak boleh dilakukan lagi, bahkan jika hanya bersifat hiburan internal.
“Kita berharap kegiatan seperti itu tidak dilakukan. Untuk mengantisipasi, seharusnya pihak setempat seperti kelurahan atau kepala desa bisa memberikan teguran,” tegasnya.
Pemkab Maros pun telah memanggil Lurah setempat untuk dimintai klarifikasi.
“Kami telah memanggil lurah dan melakukan klarifikasi atas kegiatan tersebut. Dan kita telah menegur. Kegiatan ini tidak boleh terulang, walaupun bentuknya hanya sesama mereka, tapi tidak boleh dilakukan,” tegasnya.
Berdasarkan hasil klarifikasi, kegiatan tersebut diketahui hanya aksi spontan dari tamu undangan yang merupakan teman dekat pemilik acara.