TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyebut launching program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang menjadi langkah pemerintah meningkatkan ekonomi nasional akan dilakukan di Klaten, Jawa Tengah, pada 19 Juli 2025.
Saat ini, sudah ada 80.000 unit Kopdes/Kelurahan di seluruh Indonesia. Di mana sebanyak 100 unit Kopdes/Kelurahan sudah memenuhi syarat.
Zulkifli menegaskan, Kopdes/Kelurahan wajib memiliki unit usaha terlebih dahulu sebelum akhirnya mengajukan pinjaman ke Himpunan Bank Milik Negara atau Himbara.
"Cara yang benar kita pikirin usahanya dulu, setelah usahanya ada baru pembiayaan. Jadi Rp 3 miliar pinjaman dari Himbara. Tapi setelah usahanya jelas, jangan ambil uang saja tidak ada usahanya," kata Zulkifli dalam agenda Persiapan Launching Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/7/2025).
Menko Pangan memastikan, dana yang dikeluarkan untuk pembiayaan Kopdes/Kelurahan tidak akan diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Diharapkan, Kopdes/Kelurahan ini akan memenuhi berbagai aspek usaha, mulai dari penyaluran pupuk, penjualan gas elpiji 3 kilogram, sembako, hingga angkutan hasil pangan.
"Karena itu desa, mesti ada (usaha) pupuk. Di situ banyak rakyatnya perlu masak, maka akan ada nanti gas melon, ada sembakonya, untuk ngangkut ada mobil trayeknya nanti bantu ngangkut gabah, ngangkut jagung, setor ke Bulog itu ada untungnya," ungkap Zulkifli
Berikutnya, di unit Kopdes/Kelurahan diharapkan mampu untuk berkolaborasi dengan PT Pos. Di mana Pos dan Kopdes kerjasama menyalurkan bantuan pemerintah.
Selain itu, Kopdes/Kelurahan juga memiliki tujuan memutus rantai distribusi yang cukup panjang dan memudahkan akses pembiayaan ke desa-desa.
"Pos cukup sampai Kopdes, dari Kopdes nanti bagi ke rakyatnya. Yang paling penting lagi akses perbankan, disitu ada Mandiri Link, BNI Link, BRI Link, Bank BSI agar lebih dekat, kita untuk memotong rentenir dan tengkulak," jelasnya.
Ia menambahkan, klinik kesehatan juga menjadi tujuan dari pembentukan usaha di Kopdes/Kelurahan. Di mana agar akses kesehatan dan obat menjadi mudah di jangkau warga desa.
"Ada klinik dan apotek, sehingga nanti klinik apotek desa tidak perlu jauh langsung ke kota. Ada gudangnya, gudang itu nanti untuk nyimpan gabah hasil panen, nyimpan jagung dan lain-lain. Bayangin kita akan punya 80.000 gudang," imbuh Menko Pangan.