ASEAN Cup U-23 2025 - Pelajaran dari Turnamen Terakhir Shin Tae-yong, Tak Boleh Ada Kartu Merah Bodoh di Kandang Sendiri
Najm Ula July 14, 2025 07:15 PM

BOLASPORT.COM - Muhammad Ferarri dan Marselino Ferdinan memperoleh kartu merah di ASEAN Cup 2024, timnas U-23 Indonesia harus lebih dingin di ASEAN Cup U-23 2025.

Terakhir kali berlaga di kandang sendiri, pemain muda Indonesia menunjukkan perilaku kurang tenang di lapangan.

ASEAN Cup 2024 menjadi turnamen terakhir Shin Tae-yong setelah tim Garuda tersingkir di fase grup.

Menurunkan tim di bawah usia 22 tahun, timnas Indonesia menuai dampak negatif dengan dua pemain terkena kartu merah.

Dua pemain tersebut yaitu Muhammad Ferarri dan Marselino Ferdinan, masing-masing saat melawan Laos dan Filipina pada Desember 2024 lalu.

Kartu merah tersebut berkontribusi dalam hasil imbang 3-3 dengan Laos dan kekalahan 0-1 dari Filipina, hasil yang membuat Garuda tersingkir.

"Mungkin bisa bicara kecewa," ujar Shin Tae-yong saat itu.

"Apalagi Marselino dapat kartu merah saat lawan Laos, dan menjadi pertandingan yang sulit bagi timnas."

"Hari ini sama, Ferarri dapat kartu merah karena reaksi berlebihan dan tidak perlu."

Kini, kelompok umur yang sama (timnas U-23) akan berlaga di ASEAN Cup U-23 2025 yang digelar di Stadion Utama GBK dan Stadion Patriot Candrabhaga.

Tampuk kepelatihan sudah berganti, dari Shin Tae-yong beralih kepada Gerald Vanenburg.

Ferarri masih ada di skuad timnas U-23, bahkan berpeluang menjadi kapten, sedangkan Marselino tak diikutkan.

Dibanding ASEAN Cup 2024 yang diikuti tim senior, skuad Vanenburg bakal menghadapi lawan sebaya.

Indonesia tergabung di Grup A bersama Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam.

Pelajaran dari ASEAN Cup 2024 lalu, Ferarri dkk harus memastikan kepala tetap dingin saat menghadapi provokasi lawan.

Ferarri sendiri contohnya, ia memutuskan menyikut bek Filipina Amani Aguinaldo hanya karena gerah ditempel terus-terusan.

Marselino tak masuk skuad ini, ia menjadi pelajaran agar para penerusnya tidak melakukan tekel sembrono dua kali (seperti vs Laos) dalam satu pertandingan.

“Setiap pertandingan adalah laga yang harus dimenangi,” ujar Vanenburg, yang akan sulit dilakukan jika bermain dengan 10 orang.

“Saya tidak pernah ikut kompetisi kemudian berpikir tim kami akan kalah,” ucapnya.

“Kita punya tiga pertandingan dan akan coba memenangi tiga pertandingan itu. Saya rasa target tersebut wajar,” tegasnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.