BOLASPORT.COM - Gerald Vanenburg akan menjalani debut sebagai pelatih timnas U-23 Indonesia.
ASEAN Cup U-23 2025 akan jadi pembuktian bagi Gerald untuk pertama kali memimpin timnas.
Tentunya, ini akan jadi tantangan baru karena dia bahkan tidak memiliki agenda uji coba jelang turnamen tersebut.
Berkaca dari Grup A, Malaysia bahkan sempat melaksanakan tiga pertandingan sebelum terbang ke Indonesia.
Melihat sepak terjangnya di Belanda, cukup mudah bahwa Gerald akan membawa skema Total Football khas negara asalnya.
Dilansir dari laman Transfermarkt, Gerald Vanenburg terakhir memimpin tim senior adalah pada tahun 2008 bersama FC Eindhoven.
Dia juga sempat melatih Helmond Sport (2006), dan 1860 Munich (2004).
Saat melatih Eindhoven dan Helmond, dia menggunakan formasi andalan 4-4-2.
Lebih jauh, formasi 3-5-2 sempat digunakan saat bersama Munich.
Berada di akademi Ajax, konsep Total Football diwariskan dalam tim tersebut.
Dua formasi yang ditanamkan di sana adalah 4-3-3 dan 4-2-3-1.
Pada timnas U-23 Indonesia, dia berpeluang kembali mempertahankan gaya bermain ini.
Bermain Total Football butuh penguasaan bola dan teknik yang baik.
Pemain juga dituntut untuk memiliki kontrol ruang dan rotasi yang cepat.
Tentu saat di lapangan skema ini tidak akan sempurna karena waktu yang ada cukup pendek.
Ini menjadi tantangan sebenarnya bagi Gerald di laga debutnya.
Pada edisi sebelumnya, Shin Tae-yong yang bertugas lebih lama sukses membangun timnas U-23 Indonesia.
Saat itu Garuda Muda bahkan hampir melaju ke Olimpiade 2024 meski akhirnya harus tumbang.
Shin dengan pakem reactive fooball mengandalkan transisi cepat dan pressing agresif.
Serangan balik cepat mereka juga mematikan didukung dengan kondisi fisik pemain yang apik.
Dia cukup percaya diri turun dengan formasi dasar 3-4-3, 3-5-2, bahkan 4-4-2.
Namun, satu kelemahan yang terjadi adalah Shin tidak punya striker tajam yang bsia diandalkan.
Gerald tentu memiliki hak untuk menentukan gaya bermain timnya.
Namun, memaksakan bermain dengan gaya Belanda sempat dilakukan Patrick Kluivert di timnas Indonesia.
Hasilnya, tentu bukan hal yang diinginkan karena kekalahan telak justru terjadi saat melawan Australia.
Tentunya bisa jadi pendekatan Gerald lebih baik dan Garuda Muda bisa menjalankan skema dengan sempurman.