Para ahli geologi menemukan sebuah mata air baru di Taman Nasional Yellowstone. Warnanya cantik, tapi berbahaya!
"Mata air itu kemungkinan terbentuk setelah serangkaian peristiwa letusan ringan," kata Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) dikutip dari Selasa (22/7/2025).
Kolam baru itu ditemukan di sub-cekungan di Cekungan Geyser Norris, yang merupakan area termal terpanas dan tertua di taman tersebut. Para ilmuwan yang melakukan pemeliharaan rutin di area itu menemukan mata air tersebut pada April 2025.
Lubang tersebut berdiameter sekitar 4,5 meter dan 30 cm di bagian bawah. Air di kolam itu berwarna biru muda dan bersuhu 40°C.
USGS mengatakan citra satelit menunjukkan mata air tersebut terbentuk dalam serangkaian peristiwa antara Desember 2024 dan Februari 2025.
Para ahli geologi percaya bahwa mata air tersebut terbentuk akibat ledakan hidrotermal, yaitu ketika air panas di dalam gunung berapi meletus menjadi uap, memecah batuan, dan melemparkannya ke udara.
Para ahli geologi menemukan lubang tersebut pada bulan April setelah mengunjungi lokasi tersebut untuk pertama kalinya sejak musim gugur lalu.
Kolam itu dikelilingi oleh bebatuan kecil yang tertutup lumpur berpasir berwarna abu-abu muda. Sisi-sisi kolam juga tampak memiliki dua lapisan yang terbuka, tetapi salah satunya sebenarnya adalah lapisan yang tertinggal ketika air berada di permukaan yang lebih tinggi.
Keberadaan bebatuan dan lapisan air tersebut merupakan bukti ledakan hidrotermal. Citra satelit menguatkan temuan bahwa lubang tersebut terbentuk selama beberapa bulan.
Meskipun mata air panas sering menjadi tempat berenang yang populer bagi pengunjung taman nasional, sepertinya mata air panas yang baru-baru ini ditemukan di Cekungan Geyser Norris Yellowstone tidak memungkinkan untuk mandi.
Menurut Dinas Taman Nasional, Yellowstone memiliki tempat berenang yang sangat terbatas karena suhu air yang ekstrem.
Air di mata air panas taman ini seringkali mencapai titik didih, sehingga berenang di dalamnya dilarang untuk melindungi pengunjung serta lingkungan termal taman.
Di sisi lain, danau dan sungai di dataran tinggi taman ini biasanya memiliki air dingin yang dapat menimbulkan risiko hipotermia.