SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melepas ekspor komoditas kehutanan Jawa Timur ke Korea Selatan, Amerika Serikat, Jepang dan Malaysia dengan total Rp 5,04 miliar, Rabu (23/7/2025).
Sejumlah komoditas kehutanan yang diekspor diantaranya wood pellet, FJL, LVL, furniture, dan juga plywood.
Dikatakan Khofifah, komoditas kehutanan menjadi salah satu andalan ekspor Jawa Timur.
Hal ini karena potensi sektor kehutanan di Jawa Timur begitu melimpah.
Ia mengatakan, berdasarkan data SiMLuh Kementerian Kehutanan bahwa Nilai Transaksi Ekonomi (NTE) Kelompok Tani Hutan (KTH) di Jawa Timur periode Januari 2025 - 21 Juli 2025 tercatat sebesar Rp 777.055.183.891 atau sebesar 43,85 persen dari NTE Nasional.
Capaian ini menjadi tertinggi nasional.
"Jadi NTE KTH kita tertinggi di antara semua provinsi di Indonesia. Ini adalah hasil upaya kita bersama membangun hilirisasi dan inovasi untuk di banyak sektor sehingga nilai tambah dari produk KTH bisa lebih maksimal lagi," ujarnya.
"Dengan kegiatan ini, kita mau melihat pemulihan ekosistem dan kemudian bagaimana dampak terhadap sosial ekonominya. Ini semua harus negotiable, artinya bisa duduk bersama dan berdiskusi," lanjut Gubernur Khofifah.
Tak hanya itu, didampingi Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur Jumadi, Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra, dan Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Perdagangan Internasional Kementerian Kehutanan RI Dida Migfar Ridha, Gubernur Khofifah meluncurkan inisiasi An-Nahl Science Techno Park dan sistem Informasi Penatausahaan Hasil Hutan-Rakyat (SIPUHH-R).
“An-Nahl Science Techno Park ini nantinya akan fokus pada budidaya lebah madu ini bisa menjadi sumber ekonomi baru bagi banyak masyarakat,” ujarnya.
Tak hanya itu, ini merupakan wujud inovasi dan kreativitas yang dilakukan untuk kemajuan ekonomi. Lebih lanjut, Khofifah juga menyempatkan diri meninjau lokasi Forest Education Day/Perbenihan Tanaman Hutan.
Di sana, ia tampak bercengkrama dengan sekitar 20 siswa-siswi SMP yang menjadi peserta dalam acara tersebut.
Ia juga meninjau 12 stand produk unggulan Kelompok Tani Hutan/Kelompok Usaha Perhutanan Sosial.