32 Unit CCTV Dipasang Antisipasi Pencurian di Pasar Brayung Kudus
M Syofri Kurniawan July 24, 2025 09:30 AM

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Suasana Pasar Brayung Kabupaten Kudus tampak berbeda dengan kehadiran beberapa kamera pengawas atau CCTV terpasang di sudut-sudut pasar.

Di pintu masuk pasar, dua unit CCTV terpasang menyorot ke jalan raya sebagai alat pengintai.

Beberapa sudut pasar, lorong, akses keluar pasar, dan beberapa titik-titik tertentu juga sudah dipasangi kamera pengawas.

Hadirnya puluhan CCTV yang dipasang di Pasar Brayung ini bukan tanpa sebab.

Di pasar tersebut pada awalnya sering terjadi aksi pencurian dampak lemahnya sistem keamanan.

Baik dari segi keamanan pasar, maupun sistem keamanan kios, atau lapak masing-masing pedagang.

Toko kelontong atau sembako sering kali menjadi incaran para pencuri yang mengincar kebutuhan pokok sehari-hari.

Beberapa pedagang lainnya, seperti pedagang elektronik, juga tak luput dari sasaran pencurian.

Pemerintah Kabupaten Kudus turun tangan dengan pengadaan CCTV sebagai upaya meningkatkan sistem keamanan di Pasar Brayung.

Sebanyak 32 unit CCTV sudah terpasang di Pasar Brayung di Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, dengan menghabiskan anggaran Rp82,5 juta.

Kabid Pasar pada Dinas Perdagangan Kudus, Agus Sumarsono mengatakan, pengadaan anggaran CCTV di Pasar Brayung dialokasikan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2025.

Semua CCTV sudah terpasang di Pasar Brayung sejak akhir Juni, dan kini sudah difungsikan sebagai kamera pengawas.

Pemasangan CCTV ini menindaklanjuti laporan dari pedagang terkait seringnya terjadi pencurian.

Harapannya, bisa meminimalisir potensi pencurian kembali.

"Sebelumnya, belum ada CCTV sama sekali di Pasar Brayung yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Kudus.

Adanya CCTV pribadi masing-masing pedagang yang dipasang di lapak sendiri-sendiri.

Kami coba fasilitasi dengan pengadaan CCTV agar pasar lebih aman," terangnya, Kamis (24/7/2025).

Kepala Pasar Brayung, Agung Prihatin menilai bahwa dengan pemasangan CCTV ini, pedagang lebih lega meninggalkan barang dagangannya di pasar.

Namun, pedagang juga tetap harus waspada dengan meningkatkan keamanan pribadi agar tidak mudah dicuri.

Misalnya menambah kunci gembok pada pintu kios atau lapak agar tidak mudah dibobol pencuri.

"Pedagang sangat antusias merespon, sejak lama ingin ada CCTV, dikasih tahun ini Alhamdulillah pada senang.

Karena aksi pencurian yang kerap membuat resah, akhirnya dapat ditekan dengan pantauan CCTV," tuturnya.

Kata dia, CCTV dipasang di titik-titik rawan aksi pencurian sebagai prioritas utama.

Terkhusus di akses pintu masuk pasar dan kios yang sering dibobol pencuri.

Di Pasar Brayung sejauh ini terdapat kurang lebih 400 pedagang.

Di antaranya pedagang sayur, konveksi, sembako, bumbu dapur, dan beberapa jenis dagangan lainnya.

Pengunjung pasar, Mukhlisin menyebut, pemasangan CCTV setidaknya bisa mengurangi resiko terjadinya pencurian kembali.

Sebagai warga yang sering belanja di Pasar Brayung, dia tidak ingin pedagang menderita dengan teror pencurian yang sering terjadi.

Dengan harapan, setelah ini tidak ada lagi aksi pencurian di Pasar Brayung.

"Bagus (pemasangan CCTV, red) menurut saya.

Ini sudah banyak yang terpasang (CCTV).

Sistemnya juga harus bagus, karena pencuri pintar-pintar.

Begitu ada laporan pencurian, bisa langsung ditindak," harap dia. (Sam)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.