Sejak kapan fenomena sound horeg muncul? Apa yang membedakannya dengan sistem audio lain?
---
Intisair hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---
Intisari-Online.com -Sound horeg telah menjadi perbincangan sengit akhir-akhir ini. Berbagai kalangan pun ikut mengomentarinya, tentu saja kebanyakan mereka menolak keberadaan fenomena yang merebak di sebagian Jawa Timur itu.
Di luar itu kita pun bertanya-tanya, sebenarnya sejak kapan fenomena sound horeg itu muncul untuk pertama kalinya?
Beberapa kalangan menyampaikan keluhannya terkait kemunculan fenoman sound horeg ini. Yang paling baru, di Kabupaten Malang, tepatnya di Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, sebagaimana dikutip dari Nationalgeographic.co.id.
Diberitakan, Kepala Desa Donowarih mengeluarkan surat edaran yang meminta warga yang punya bayi, anak kecil, lansia, dan yang sakit untuk mengungsi sementara waktu pada Kamis, 24 Juli 2025. Langkah ini diambil sebagai antisipasi dampak suara keras dari Karnaval Pesta Rakyat Karangjuwet Vol. 5, yang akan menghadirkan sound horeg.
Surat edaran itu berbunyi: "Agar dapat menjaga jarak atau mengamankan sementara dari lokasi kegiatan demi kenyamanan bersama dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, mengingat sound system yang akan digunakan cukup keras (sound horeg)."
Tak hanya itu, baru-baru ini juga beredar video yang memperlihatkan seorang pria mengukur kekuatan suara yang dihasilkan sound horeg yang mencapai 130 desibel. Padahal, yang dianggap aman oleh telinga manusia adalah 70 desibel ke bawah. Sementara paparan jangka panjang atau berulang terhadap suara 85 desibel ke atas bisa menyebabkan gangguan pendengaran permanen.
Sejak kapan fenomena ini muncul?
Mengutip Gramedia.com, fenomena sound horeg sudah ada sejak 2014 lalu. Sound Horeg adalah sistem audio berukuran besar yang mampu menghasilkan suara dengan volume yang sangat tinggi. Horeg sendiri artinya bergetar.
Sistem audio ini dirancang untuk memberikan pengalaman audio yang memukau para pendengarnya. Ini disebabkan karena Sound Horeg bisa memproduksi suara yang keras dan jelas–tanpa distorsi apa pun.
Seperti disebut di awal, fenomena sound horeg diperkirakan muncul sejak 2014 lalu. Ketika itu ada sebuah pawai di Kabupaten Malang yang menggunakan sistem audio yang berukuran besar. Hasilnya, sound tersebut menghasilkan suara yang sangat menggelegar!
Seiring berjalan waktu, sound horeg mulai banyak digunakan di berbagai daerah Jawa Timur lainnya–sebelum akhirnya menjadi bagian inti dari acara komunitas dan festival. Meskipun awalnya digunakan dalam hiburan sederhana, Sound Horeg ini telah berkembang menjadi sistem audio yang lebih kompleks berkat terinspirasi dari hiburan diskotik asal kota-kota besar, seperti Jakarta.
Ada beberapa ciri sound horeg yang membedakan dengan sistem audio lainnya -- sebut saja sound tidak horeg -- di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Ukuran dan Skala Besar
Biasanya, Sound Horeg merupakan rangkaian sound system yang skalanya besar. Selain diletakkan di panggung, sistem audio ini juga sering dibawa dengan mobil atau truk besar dalam karnaval keliling.
2. Suara Menggelegar
Sistem audio ini juga dirancang untuk menghasilkan suara yang sangat keras dengan tingkat desibel yang tinggi. Selain menimbulkan efek getaran di sekitarnya, suara dari Sound Horeg bisa mencapai radius 7 kilometer!
3. Penggunaan dalam Acara Komunitas
Seperti yang disebutkan tadi, Sound Horeg umumnya digunakan untuk mendukung berbagai acara komunitas. Beberapa di antaranya adalah pawai, karnaval, hingga perayaan desa.
4. Dekorasi dan Penampilan Menarik
Selain berfungsi sebagai sistem audio, para pengguna Sound Horeg biasanya menghiasinya dengan lampu berwarna-warni yang meriah. Dengan begitu, sistem audio ini bisa terlihat menarik saat digunakan dalam acara malam hari.
5. Biaya Sewa yang Variatif
Terakhir, biaya sewa Sound Horeg cenderung variatif menyesuaikan jenis dan penyedia jasa sewanya. Bahkan, biayanya bisa menyentuh angka puluhan juta rupiah!