China, Malaysia, dan Jepang Serukan Damai untuk Perang Thailand-Kamboja
GH News July 25, 2025 10:05 PM
Bangkok -

China, Malaysia, dan Jepang menyerukan untuk dilakukannya negosiasi guna mengakhiri konflik bersenjata di perbatasan antara Thailand dan Kamboja.

Keprihatinan mendalam atas eskalasi kekerasan terbaru yang telah menewaskan sedikitnya 12 orang di Thailand, termasuk seorang tentara.

Dikutip dari , Jumat (25/7/2025) Pemerintah China mendesak kedua negara itu untuk menyelesaikan sengketa melalui dialog dan konsultasi.

Pertempuran lintas batas tersebut menyebabkan sedikitnya 12 korban jiwa, termasuk seorang anak dan seorang tentara Thailand, setelah Thailand mengerahkan jet tempur F-16 dan Kamboja menembakkan roket ke wilayah perbatasan. Hingga saat ini, pihak Kamboja belum menginformasikan adanya korban jiwa di pihak mereka.

Thailand mengklaim bahwa serangan mereka ditujukan ke fasilitas militer Kamboja. Namun, menurut Khmer Times yang berbasis di Phnom Penh, serangan tersebut juga menghantam permukiman sipil, termasuk desa yang dihuni oleh warga Rohingya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menegaskan bahwa negaranya akan tetap bersikap adil dan tidak memihak serta akan terus mendorong perundingan damai. Dan berperan secara konstruktif dalam upaya meredakan ketegangan antara kedua negara.

"Kami akan bersikap adil dan tidak memihak, kami akan terus mendesak adanya perundingan perdamaian," jelas Lin Jian.

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang saat ini memimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), juga menyerukan dialog damai serta menegaskan langkah damai adalah mutlak.

"Perdamaian adalah satu-satunya pilihan," tegas Anwar.

Sementara itu, Pemerintah Jepang meminta Thailand dan Kamboja untuk menahan diri dan segera memulai dialog demi mencari solusi damai. Kemudian, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Thailand mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima laporan mengenai konflik tersebut.

Mereka mengimbau warga negara Amerika Serikat yang tinggal atau bepergian di dekat perbatasan Thailand-Kamboja untuk mengikuti arahan dari aparat keamanan Thailand dan berkonsultasi dengan otoritas setempat untuk informasi terkini.

Bentrokan terbaru terjadi sehari setelah seorang tentara Thailand kehilangan kakinya akibat ledakan ranjau darat. Hingga kini, kedua belah pihak saling melempar klaim tentang siapa yang memulai serangan pada hari Kamis tersebut.

Di tengah meningkatnya ketegangan, Kamboja meminta Dewan Keamanan PBB untuk segera turun tangan dan melakukan intervensi. Hubungan diplomatik antara Kamboja dan Thailand kini berada di titik terendah dalam beberapa dekade terakhir.

Ketegangan memuncak sejak insiden pertama kali pada 28 Mei, ketika terjadi baku tembak di wilayah perbatasan yang menewaskan seorang tentara Kamboja.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.