Perjuangan Heroik Timnas U-23 Indonesia ke Final, Jens Raven Pincang dan Gerald Vanenburg Kehabisan Suara
Arif Setiawan July 26, 2025 09:15 AM

BOLASPORT.COM - Timnas U-23 Indonesia berhasil melaju ke babak final ASEAN Cup U-23 2025 usai mengalahkan Thailand.

Duel timnas U-23 Indonesia vs Thailand terlaksana di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (25/7/2025).

Pada kesempatan ini, timnas U-23 Indonesia ditahan Thailand pada waktu normal dengan skor 1-1.

Thailand unggul terlebih dahulu melalui gol Yotsakon Burapha pada menit ke-60.

Gol penyama kedudukan timnas U-23 Indonesia dicatatkan atas nama Jens Raven pada menit ke-83.

Tak ada gol tercipta selama babak extra time.

Pertandingan kemudian harus dilanjutkan ke babak adu penalti.

Timnas U-23 Indonesia keluar sebagai pemenang dengan skor 7-6.

Ada satu pemain timnas U-23 Indonesia yang gagal mengeksekusi penalti dengan baik yakni Robi Darwis.



Di sisi lain, dua pemain Thailand gagal mencetak gol.

Mereka adalah Pichcitchai Sienkrathok dan Yotsakon Burapha.

Sementara itu, duel timnas U-23 Indonesia melawan Thailand rupanya memakan korban.

Pertama adalah Jens Raven.

Pemain milik Bali United itu harus dibopong ke luar lapangan saat babak extra time berakhir.

Hal ini disebabkan karena Jens Raven sempat memaksakan diri tetap bertahan di lapangan meski dalam kondisi cedera.

Para pecinta sepak bola Indonesia tentu berharap kondisi Jens Raven tak parah dan bisa tampil di babak final ASEAN Cup U-23 2025.

Sebagai informasi, timnas U-23 Indonesia akan melawan Vietnam di babak final yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta pada 29 Juli 2025.

Kedua adalah Gerald Vanenburg.

Gerald Vanenburg terpaska harus absen dalam sesi jumpa pers setelah laga timnas U-23 Indonesia vs Thailand.

Pelatih asal Belanda itu disebut kehabsian suara akibat sering berteriak untuk memberi instruksi kepada anak asuhnya di sepanjang laga.

Hal ini dikonfirmasi langsung oleh asisten pelatih timnas U-23 Indonesia, Frank van Kempen.

"Dia tidak bisa datang karena merasakan suaranya habis."

"Karena sepanjang pertandingan dia banyak berteriak kepada pemain," kata Frank van Kempen.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.