BANJARMASINPOST.CO.ID - BPBD Kabupaten Tapin juga telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi dan penanganan kebakaran lahan di wilayahnya.
Plt Kalak BPBD Tapin Muhammad Noor mengatakan pos komando telah didirikan di kantornya.
“Kami sudah siapkan armada, di antaranya dua mobil tangki, tandon, pompa portable, dan tiga mobil lapangan. Selain itu, dukungan dari Damkar, relawan, Tagana, dan karyawan yang standby di lokasi-lokasi rawan,” ujarnya, Sabtu.
Adapun wilayah yang dinilai rawan karhutla antara lain Kecamatan Tapin Tengah, Candi Laras Selatan, Candi Laras Utara, Tapin Selatan serta Binuang. Wilayah tersebut memiliki banyak lahan perkebunan sawit dan pertambangan batu bara.
“Saat ini ada beberapa hotspot yang terpantau, namun alhamdulillah masih bisa ditanggulangi,” ujar M Noor, yang juga Kepala Dinas Perhubungan Tapin.
Untuk bantuan helikopter belum diperlukan karena skala kebakaran masih tergolong kecil. Meski begitu, heli dari BNPB tetap berpatroli untuk memantau potensi karhutla.
BPBD Tapin juga terus melakukan koordinasi dengan BPBD Kalsel.
Selain itu, latihan bersama perusahaan perkebunan sudah dilakukan beberapa kali.
Sementara memasuki musim kemarau 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mulai melakukan persiapan menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bambang Dedi Mulyadi mengungkapkan terdapat sejumlah wilayah menjadi perhatian pencegahan seperti Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Baritokuala dan Tanahlaut. Empat wilayah tersebut menjadi fokus karena berada tidak jauh dari objek vital Bandara Internasional Syamsudin Noor.
“Pengalaman tahun-tahun sebelumnya, berpotensi asapnya mengarah ke Bandara Syamsudin Noor yang termasuk ring satu. Apabila kabut asap terjadi maka menggangu penerbangan,” jelas Bambang, Sabtu (26/7).
Petugas BPBD pun ditempatkan di kawasan sekitar bandara yakni Lianganggang, Landasanulin dan Danau Cermin. “Besok kami survei ke daerah tersebut, supaya ketinggian air terjaga dan lahan gambut tidak kering,” kata Bambang.
Bambang menyebut pihaknya belajar dari pengalaman 2023 yang terlambat melakukan pembasahan lahan. Ketika pembasahan dilakukan lebih awal pada 2024, karhutla berhasil dikurangi.
Bambang juga menyebut BPBD rutin melakukan pengecekan embung di kawasan Jalan Trikora Banjarbaru.
Gubernur, lanjut Bambang, telah mengusulkan modifikasi cuaca berupa hujan buatan ke BMKG. Usulan disampaikan pada Juni 2025 dan rencananya dilaksanakan pada awal Agustus jika cuaca di Kalsel panas ekstrem. “Jika terjadi cuaca ekstrem maka BMKG akan melakukan rekayasa hujan buatan dengan catatan potensi awan masih ada,” terangnya.
Mengenai peralatan pemadaman, BPBD Kalsel memiliki sejumlah alat yang memadai. Seperti mobil tangki air hingga motor trail. Termasuk tiga speedboat untuk pemadaman karhutla di sekitar perairan.
“BPBD Kalsel juga punya 30 tenaga kebencanaan yang bersertifikasi internasional tingkat ASEAN, lulus tahun 2024,” ujarnya.
Dari sisi regulasi, BPBD telah punya Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) 2025-2029 dan Rekon Karhutla 2025-2027. (riz/tar)