Perjuangan Vidi Aldiano Melawan Kanker Ginjal, Tetap Semangat untuk Sembuh Vidi Aldiano telah melalui perjalanan panjang dalam menghadapi kanker ginjal. Meski begitu, ia tetap tampil ceria dan optimis di tengah perjuangannya melawan penyakit tersebut.
Perjuangannya melawan kanker bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang. Berikut awal mula Vidi didiagnosis kanker ginjal, proses pengobatannya, hingga semangatnya dalam menjalani kehidupan.
Awal Mula Diagnosa Kanker
Suami Sheila Dara ini telah menjalani operasi pengangkatan satu ginjalnya usai terkena kanker pada Desember 2019 lalu. Dia menjalani operasi kanker ginjal di Singapura.
Namun, setelah operasi patologi dan diteliti, kanker yang diidapnya lumayan ganas dan harus dilakukan check up secara rutin. Tahun 2020, kondisinya sehat, namun pada tahun 2021 kanker yang sama ditemukan lagi.
Kanker Menyebar
Penyebaran kanker juga dikabarkan Vidi lewat akun Instagramnya pada September 2023. Dia mengatakan dirinya harus melakukan kemoterapi atau yang disebutnya sebagai spa day.
"Mungkin banyak yang belum tahu bahwa tahun lalu, titipan Tuhan berupa kanker ini sudah menyebar ke beberapa titik, sehingga mengharuskan gue punya appointment spa day tiap tiga minggu. Seiring waktu berjalan. I learn to make peace with my condition and be grateful for whatever God has given me throughout these years," tulis Vidi dalam akun Instagramnya.
Pada awal 2024, Vidi membagikan kabar bahwa kondisinya perlahan membaik. Kemudian di bulan November 2024, Vidi menjalan pemeriksaan PET Scan di Penang, Malaysia. Namun, hasilnya belum sesuai harapan.
"Hasil PET scan-nya itu belum sesuai dengan harapan saya. It's not bad but it's not good also yet, masih hopeful untuk terus berjuang melawan penyakit aku ini. It was not easy, still not easy juga sampai hari ini melihat hasil yang masih belum sesuai ekspektasi itu terkadang bikin kita down dan bisa stres juga," kata Vidi dalam video yang diunggahnya di akun Instagram.
Positron Emission tomography scan (PET scan) merupakan jenis tes yang dapat digunakan dalam penanganan kanker. Dikutip dari laman Cancer.net, prosedur dapat dilakukan bersamaan dengan CT scan, yang dokter biasanya menyebut dengan PET-CT scan.
Berobat ke Thailand
Setelah menjalani kemoterapi, Vidi melanjutkan perawatan ke Thailand. Dia menghabiskan waktu selama dua minggu di Koh Samui.
"Gue hari ini ada di Koh Samui untuk memulai treatment. Nggak treatment sebenarnya, lebih ke retreat di tempat namanya Tanya Samui," beber Vidi, dalam unggahan video di akun Instagramnya.
Selama melakukan detox tubuh, Vidi tidak mengkonsumsi makanan solid apapun. Tapi, dia tidak merasa lemas dan lapar, serta bisa melewati proses retreat dengan baik.
Berencana Ingin Berhenti Kemoterapi
Vidi mengaku tidak bisa terus menerus menjalani kemoterapi karena efek samping yang berdampak pada kesehariannya. Dia khawatir, dampak kemoterapi pada tubuh malah semakin parah.
"2025 ini ada kemungkinan gue juga harus stop kemo gua karena its been too long dan kalaupun gua lanjutkan mungkin akan ada side effects yang lebih parah di badan gue, dan itu salah satu yang bikin ge kepikiran juga," kata Vidi di akun TikTok Pribadinya.
Sebagai orang yang selalu terlihat ceria, sebenarnya, Vidi berjuang dengan banyak pemikiran tentang kanker dan polemik lain di hidupnya.
"Terlalu banyak what if, what if, yang muncul di kepala gue, belum lagi beberapa stres yang muncul dari beberapa variabel luar, sementara dokter bilang disease ini sangat amat rentan dengan apa yang namanya stres," cerita dia.
"Kalau tingkat stres tinggi, inflamasi juga tinggi, harus memanage stres," kata Vid sambil meminta doa dan dukungan untuk tetap semangat menjalani hidup sebagai pejuang kanker.
Kondisi Menurun Setelah Lebaran 2025
Vidi kembali mengabarkan kondisinya kembali menurun selepas Idul Fitri pada April 2025. Obat yang dikonsumsi Vidi selama 5 tahun terakhir sudah perlu diganti.
"April kemarin setelah Lebaran kita melakukan another scan untuk mengecek apakah obatnya yang sudah aku pakai 5 tahun itu masih berfungsi atau nggak," beber Vidi dalam postingan Instagramnya.
"Dan hasilnya April itu lumayan bikin aku tidak bisa berfungsi beberapa waktu, karena hasilnya tidak sesuai dengan harapan kali ya, tidak sesuai dengan ekspektasi aku gitu," sambungnya.
Ketika itu, dokter mengungkapkan bahwa kankernya tumbuh dengan cepat. Sehingga, selama beberapa bulan, dia bolak balik Penang Malaysia untuk mendapatkan obat baru. Ternyata, obat baru itu adalah yang digunakannya saat awal didiagnosa kanker. Namun, obat tersebut belum tersedia di Indonesia.
Vidi mengeluhkan efek samping obat yang lebih keras dari obat barunya. Namun, dia berusaha mengatasi sakit dan ketidaknyamanan yang dirasakannya.
"Tapi aku berusaha untuk terus bisa maju setiap harinya dengan tersenyum gitu. Intinya dengan kondisi aku sekarang, aku akan terus fokus untuk bisa menyehatkan badanku dan pikiranku juga," pungkasnya.