Kampanye ini melibatkan puluhan kader dari Kelompok Kerja (Pokja) I TP PKK Kota Surabaya serta anak-anak dari berbagai organisasi lintas komunitas

Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Tim Penggerak PKK Surabaya menggelar kampanye stop perkawinan anak dan kekerasan terhadap anak pada Car Free Day di Jalan Darmo Surabaya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya Ida Widyawati di Surabaya, Minggu, mengatakan kegiatan tersebut merupakan bentuk nyata kolaborasi antara pemkot dan PKK dalam mencegah perkawinan anak serta kekerasan terhadap anak.

"Kegiatan ini adalah bentuk kolaborasi pemerintah kota dengan PKK untuk pencegahan perkawinan anak dan kekerasan pada anak. Kan kita tidak bisa bekerja sendiri, garda terdepan yang paling dekat dengan masyarakat adalah ibu-ibu PKK," ujar Ida usai kegiatan.

Ia mengatakan, kampanye ini melibatkan puluhan kader dari Kelompok Kerja (Pokja) I TP PKK Kota Surabaya serta anak-anak dari berbagai organisasi lintas komunitas. Di antaranya Forum Anak Surabaya (FAS), Duta Generasi Berencana (Duta GenRe) dan Karang Taruna.

"Peserta melakukan aksi berjalan kaki dari Halte Jalan Darmo menuju Taman Bungkul sambil membawa poster berisi pesan-pesan penolakan terhadap perkawinan anak dan kekerasan. Peserta juga meneriakkan yel-yel kampanye untuk menyuarakan pentingnya perlindungan terhadap anak dari praktik pernikahan dini," ucapnya.

Ia mengatakan, Pemkot Surabaya telah menjalin memorandum of understanding (MoU) dengan Pengadilan Agama (PN) Surabaya sebagai bagian dari upaya menekan angka perkawinan anak.

"Ini tentunya kita giatkan terus meskipun tidak di momen Hari Anak Nasional, tetap kita melakukan hal ini. Karena sudah menjadi kewajiban kita untuk anak ini mendapatkan pemenuhan haknya, terutama pendidikan dan pengasuhan yang baik dari orang tuanya," katanya.

Sementara itu, Ketua Pokja I TP PKK Kota Surabaya Rosa Sovana turut mengajak seluruh kader PKK di wilayahnya untuk aktif mengkampanyekan stop kekerasan terhadap anak dan perempuan.

"Di Momen Peringatan Hari Anak Nasional kita menggelar kampanye stop kekerasan anak dan perempuan, juga pernikahan dini atau pernikahan anak,” ujar Rosa.