Melalui pemanfaatan AI, guru dapat memberikan umpan balik yang lebih cepat, tepat, dan sesuai dengan kemampuan individual siswa

Palangka Raya (ANTARA) - Tim Pengabdian Hibah BIMA Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dari Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) bersama guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammdiyah di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) berkolaborasi untuk memperkuat pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam pembelajaran sekolah.

"Kami juga terus mendorong pemanfaatan AI di dunia pendidikan. Bersama 10 guru Bahasa Inggris dari berbagai SMA Muhammadiyah se-Kalimantan Tengah kami baru saja melaksanakan diskusi mendalam," kata Wakil Rektor I UMPR, Dr Chandra Anugerah Putra di Palangka Raya, Minggu.

Dia menerangkan, pembahasan dalam kerangka Focus Group Discussion (FGD) ini bertema “Menulis di Era AI: Potensi dan Tantangan bagi Guru dalam Pembelajaran Writing yang Adaptif".

“Kegiatan ini bukan hanya mempertemukan akademisi dan praktisi, tapi juga menjadi momen untuk memperkuat kapasitas guru dalam menghadapi tantangan pembelajaran di era teknologi ini,” katanya.

Chandra menambahkan, diskusi tersebut ini merupakan bagian dari implementasi program pengabdian kepada masyarakat berbasis penelitian berjudul “Pengembangan Strategi Pembelajaran Menulis Adaptif Berbasis AI-Powered Corrective Feedback di SMA Muhammadiyah Kalimantan Tengah”.

"Program ini bertujuan mengembangkan strategi pembelajaran menulis yang memanfaatkan teknologi AI untuk memberikan umpan balik otomatis yang personal dan bermakna bagi siswa," katanya.

Dalam FGD tersebut, para peserta mendapatkan pemaparan materi dari Dr Rama Dwika Herdiawan, Dosen Universitas Majalengka dan Dr Syamsul Arifin yang membahas secara mendalam tentang Menulis di Era AI Potensi dan Tantangan Bagi Guru dalam Pembelajaran Writing yang Adaptif.

Ketua tim hibah, Dr Mutiarani Pionera, menjelaskan bahwa pembelajaran menulis berbahasa Inggris di SMA masih menghadapi tantangan dalam hal pemberian umpan balik yang efektif dan cepat.

“Dengan keterbatasan waktu dan beragam kemampuan menulis siswa, teknologi AI dapat menjadi solusi untuk membantu guru memberikan umpan balik adaptif, tepat sasaran, dan memperkuat semangat siswa dalam menulis,” katanya.

Dia menerangkan, para peserta berasal dari SMA Muhammadiyah Buntok, SMA Muhammadiyah Puruk Cahu, SMAS Muhammadiyah Sampit, SMAS Muhammadiyah Kasongan, SMAS Muhammadiyah Katingan Tengah, SMAS Muhammadiyah Kuala Kapuas, SMA Muhammadiyah Pulau Petak, SMA Muhammadiyah Sukamara, SMA Muhammadiyah 1 Palangka Raya, SMAS Muhammadiyah 2 Palangka Raya.

Sementara anggota tim pengabdian terdiri dari Dr Tazkiyatunnafs Elhawwa dan Dr Chandra Anugerah Putra

"Kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang berbagi praktik baik, tetapi juga memperkuat jejaring antar guru dan institusi untuk bersama-sama menjawab tantangan literasi digital dan kompetensi pedagogis di era AI," kata Mutiarani.

Dia pun berharap, melalui diskusi tersebut, strategi pembelajaran menulis berbasis teknologi yang tengah pihaknya kembangkan dapat menjadi solusi inovatif di tengah tantangan dunia pendidikan saat ini.

"Karena melalui pemanfaatan AI, guru dapat memberikan umpan balik yang lebih cepat, tepat, dan sesuai dengan kemampuan individual siswa,” katanya.