Palangka Raya (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) dan salah satu perusahaan swasta di Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) bekerja sama dalam pemberian beasiswa kuliah.
"Perusahaan ini adalah perusahaan Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) PT Rimbun Seruyan," kata Rektor UMPR Assoc Prof Dr Muhammad Yusuf di Palangka Raya, Minggu.
Yusuf menambahkan selain terkait pemberian beasiswa, kerja sama tersebut juga menyentuh program lain dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Kalteng, khususnya di Seruyan, termasuk pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi.
“Bagi UMPR kerja sama ini sangat penting, selain membantu mahasiswa dalam menyelesaikan studinya dalam bentuk beasiswa, kami juga membutuhkan lembaga-lembaga tempat mahasiswa belajar secara langsung (praktik),” ucapnya.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Rektor UMPR Assoc Prof Dr H Muhamad Yusuf dengan Direktur Utama PT Rimbun Seruyan, Arya Hanni di Aula Lantai 1 Fakultas Kedokteran, UMPR, Jalan Anggrek Simpang Luar Palangka Raya.
Kerja sama tersebut, antara lain meliputi pemberian beasiswa penuh kepada sejumlah mahasiswa yang berasal dari desa yang berdekatan lokasi perusahaan tersebut, bidang pengabdian, seperti magang dan KKN, kegiatan sosial dan penelitian.
Rektor UMPR mengatakan proses belajar mengajar mulai semester ganjil 2025 tidak lagi seperti dulu yang lebih banyak kepada teori. Sekarang lebih banyak kepada pembelajaran berbasis proyek untuk program S1 dan Diploma 3, dan berbasis riset untuk program S2 dan S3.
"Sehingga, tepat sekali dengan adanya kerja sama ini, mahasiswa dari semester awal sudah bisa secara langsung ke lokasi perusahaan, khususnya mahasiswa Program Studi Kehutanan, untuk belajar secara langsung dengan pengalaman lapangan, sekaligus membuat proyek atau penelitian," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Rimbun Seruyan, Arya Hanni menyampaikan perusahaan yang dia pimpin mengantongi izin dari pemerintah sejak 2016, namun mulai aktif baru 2024, dengan jenis usaha jasa lingkungan pengelolaan karbon, dengan luas sekitar 40 ribu hektare.
Perusahaan ini mempunyai kantor pusat di Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan, sementara kantor cabang berada di Jakarta.
Menurut dia, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang kehutanan, pihaknya berkewajiban mengelola hutan yang lestari. Meliputi lestari dalam bidang ekonomi, lestari dalam bidang ekologi dan lestari dalam bidang sosial.
Terkait dengan lestari bidang sosial ini, salah satunya meliputi pendidikan. Untuk mengimplementasikannya ada dua cara, yaitu melakukan pendidikan secara langsung kepada masyarakat luas. "Misalnya, penyuluhan, sosialisasi maupun cara lainnya," katanya.
Kedua, memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang berasal dari desa dan berdekatan dengan lokasi perusahaan, termasuk beasiswa kepada mahasiswa yang berkuliah di UMPR.
Ia mengatakan menjadi komitmen perusahaan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), terutama masyarakat yang berada di dekat areal perusahaan, dengan memberikan beasiswa secara penuh kepada putra-putri desa setempat. Sementara ini masih dalam jumlah terbatas, ke depan akan selalu ditingkatkan sesuai dengan kemampuan dan perkembangan perusahaan.
Dia mengharapkan kerja sama dengan UMPR ini tidak hanya terkait masalah beasiswa, tetapi lebih luas, seperti magang, kuliah kerja nyata (KKN) tematik, serta sejumlah kegiatan sosial lainnya.
Dua penerima beasiswa, Noor Alfisah dan Rio Firnanda, berhasil setelah melalui seleksi yang diadakan pihak perusahaan yang diikuti 20 peserta. Noor Alfisah memilih program studi Agroteknologi dan Rio Firnanda program studi Kehutanan.
Noor Alfisah menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada PT Rimbun Seruyan atas beasiswa yang diberikan. Beasiswa ini bukan hanya bantuan finansial, tetapi juga semangat baru bagi dirinya untuk terus belajar dan berkembang.
“Insya Allah, saya akan memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya dan menjadi mahasiswa yang aktif, berprestasi, serta mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, khususnya di bidang pertanian,” ujarnya.
Sementara, Rio Firnanda, mahasiswa Program Studi Kehutanan, menyampaikan ingin membanggakan kedua orang tuanya yang selalu menjadi penyemangat utama dalam hidupnya.
“Saya juga ingin jadi contoh yang baik bagi adik saya, dan membuktikan bahwa dengan tekad dan kesempatan, kita bisa mengubah masa depan," katanya.