Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA PUSAT - DPRD DKI Jakarta mengingatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bijak dalam menggunakan uang rakyat, jangan belanja barang berlebihan di atas harga pasaran.
Hal ini dikatakan Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Justin Adrian Untayana, dia menilai, masih banyak sejumlah di dinas yang mengalokasikan anggaran belanja barang terlalu mahal.
"Beberapa hal tadi kita kritisi saya harap belanja seperti ini di dinas-dinas lain bisa disesuaikan supaya kita bisa menggunakan uang pajak masyarakat secara bijak tidak berlebihan," kata Justin, Kamis (24/7/2025).
Komisi E menemukan beberapa temuan melalui rapat pembahasan APBD Perubahan 2025, diantaranya belanja barang Flat Screen TV 80 inch yang dialokasikan Rp 240an juta per unit.
Padahal lanjut Justin, harga TV layar sentuh jika dilihat dari berbagai platform toko daring tidak sampai Rp100 juta per unit.
"Belinya beberapa unit juga makanya kita minta drop, buka lagi e-catalognya sehingga tadi untuk TV LCD kalau untuk 98 inch paling Rp80 jutaan yang kita setujui," tegas dia.
Tak hanya itu, Justin juga menemukan belanja server pada Dinas Perpustakaan yang nilainya mencapai Rp1,7 miliar per unit.
"Setelah kita cek spesifikasinya itu kisarannya Rp300 juta bukan Rp1,7 miliar. Ini Dinas Perpustakaan mau beli 3 unit,” paparan.
Tak kalah mencengangkan, Dinas Kebudayaan DKI Jakarta pada APBD Perubahan 2025 juga mengalokasikan anggaran belanja 11 unit proyektor dengan harga satuannya Rp158 juta.
“Mau beli juga nih, Dinas Kebudayaan LCD Projector di Museum Kebaharian sebanyak 11 unit. Harga satuan (nya) Rp158 juta sampai Rp214 juta dengan total anggaran Rp2,1 miliar. Padahal, kalau kita cek di pasaran, proyektor ini mungkin yang (paling) mahal sekitar Rp50 jutaan,” tegas dia.