TRIBUNNEWS.COM - Prestasi Fajar Alfian/Shohibul Fikri juara China Open 2025 menyisakan fakta menarik.
Gelar juara yang didapat oleh Fajar/Fikri di China jadi pukulan telak bagi public Negeri Tirai Bambu.
Bagaimana tidak, sampai turnamen super 1000 yang berlangsung di China, jagoan tuan rumah nomor ganda putra belum bisa memberikan hasil terbaik.
Ganda putra China justru tak ada yang lolos ke final untuk berebut gelar juara China Open 2025.
Dengan berakhirnya Fajar/Fikri yang jadi juara, torehan tersebut sekaligus melewati prestasi ganda putra China.
Dikatakan demikian karena ganda putra China sampai saat ini masih seret gelar di BWF World Tour 2025.
Khususnya di turnamen dengan level super 300 ke atas, ganda putra China tercatat belum pernah sekalipun juara.
Ganda putra dunia sebelum Fajar/Fikri juara didominasi oleh delegasi Malaysia dan Korea.
Sementara China yang beberapa tahun terakhir ini garang lewat sektor ganda putra, justru melempem di turnamen kandang.
Melansir BWF, ganda putra China tercatat baru dua kali merasakan partai final di BWF World Tour 2025.
Pertama di Malaysia Open 2025 (super 1000) ada Chen Boyang/Liu Yi yang lolos final namun kalah dari Kim Wonho/Seo Seungjae (Korea).
Lalu Liang Weikeng/Wang Chang juga ke final tahun 2025 ini di turnamen Orleans Masters (super 300) namun berakhir sebagai runner-up.
Liang Wang kalah dari utusan Korea, Kang Minyuk/Ki Dongju dalam duel rubber game.
Setelah itu, wakil China dari ganda putra belum ada lagi yang lolos ke final BWF World Tour sampai China Open 2025.
Nasib ganda putra Indonesia sebelum Fajar/Fikri juara China Open 2025 mirip dengan Negeri Tirai Bambu.
Beberapa kali ganda putra Indonesia tercatat mampu lolos ke final dalam gelaran BWF World Tour 2025 namun berakhir sebagai runner-up.
Seperti Fajar Alfian/Rian Ardianto di Indonesia Masters (super 500), Shohibul Fikri/Daniel Marthin di Thailand Masters (super 300) dan Swiss Open (super 300), Leo Carnando/Bagas Maulana di All England (super 1000), Sabar Karyaman/Reza Pahlevi di Indonesia Open (super 1000).
Semua ganda putra Indonesia itu berakhir sebagai runner-up setelah mencapai babak final.
Barulah Fajar/Fikri di China Open 2025 memutus paceklik gelar ganda putra.
Di saat ganda putra Indonesia sudah pecah telur, ganda putra China masih mengais asa.
Sejatinya sudah ada ganda putra China yang juara musim 2025. Namun hanya turnamen level junior yakni super 100.
Di mana turnamen tersebut tak terhitung dalam level elite BWF World Tour.
Super 1000
- Malaysia Open: Kim Wonho/Seo Seungjae (Korea)
- All England: Kim Wonho/Seo Seungjae (Korea)
- Indonesia Open: Kim Woho/Seo Seungjae (Korea)
- China Open: Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri (Indonesia)
Super 750
- India Open: Goh Sze Fei/Nur Izzuddin (Malaysia)
- Singapore Open: Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia)
- Japan Open: Kim Wonho/Seo Seungjae (Korea)
Super 500
- Indonesia Masters: Man Wei Chong/Tee Kai Wun (Malaysia)
- Thailand Open: Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia)
- Malaysia Masters: Man Wei Chong/Tee Kai Wun (Malaysia)
Super 300
- Thailand Masters: Jin Yong/Seo Seungjae (Korea)
- German Open: Kim Wonho/Seo Seungjae (Korea)
- Orleans Masters: Kang Minhyuk/Ki Dongju (Korea)
- Swiss Open: Kittinupong Kedren/Dechapol Puavaranukroh (Thailand)
- Taipei Open: Chou Hsiang-chieh/Wang Chilin (Taiwan)
- US Open: Lai Po-yu/Tsai Fu-cheng (Taiwan)
- Canada Open: Lee Fang-chih/Lee Fang-jen
(Niken)