Lebih Murah Mana: Token Listrik Rp20 Ribu atau Rp50 Ribu? Segini Selisihnya
TRIBUN JATENG.COM- Banyak pengguna listrik prabayar bertanya-tanya, lebih murah mana antara membeli token listrik 20 ribu atau token listrik 50 ribu?
Sekilas, membeli token dengan nominal kecil terlihat lebih ringan di kantong. Namun, jika dilihat dari jumlah listrik yang benar-benar diperoleh dalam bentuk kWh (kilowatt hour), hasilnya ternyata berbeda cukup signifikan.
Untuk pelanggan rumah tangga dengan daya 1.300 VA ke atas, pembelian token Rp20 ribu biasanya hanya menghasilkan sekitar 11 kWh.
Sementara itu, pembelian token Rp50 ribu dapat menghasilkan sekitar 32 kWh.
Maka, harga per kWh Token Rp20.000:
Rp20.000 ÷ 11 kWh = Rp1.818 per kWh
Sementara
Token Rp50.000:
Rp50.000 ÷ 32 kWh = Rp1.562,5 per kWh
Itu artinya,
Dengan membeli token Rp50.000 (32 kwh) dibanding tiga kali token Rp20.000 ( 11 kwh x 3) anda bisa menghemat sekitar:
Rp58.176 – Rp50.000 = Rp8.176
Selisihnya bukan hanya pada jumlah listrik yang diperoleh, tetapi juga pada efisiensi per rupiah yang dibayarkan.
Token Rp50 ribu memberikan lebih banyak energi per satuan rupiah karena proporsi potongan biaya tetapnya lebih kecil dibanding token Rp20 ribu.
Dengan kata lain, meskipun keduanya sah-sah saja untuk dibeli, token dengan nominal yang lebih besar jelas lebih hemat.
Anda membayar lebih banyak, tetapi juga mendapatkan listrik lebih banyak secara proporsional. Ini membuat token Rp50 ribu menjadi pilihan yang lebih ekonomis, terutama jika ingin penggunaan listrik di rumah lebih efisien.
Kesimpulannya, jika Anda ingin lebih hemat dalam penggunaan listrik prabayar, sebaiknya pilih nominal token yang lebih besar seperti Rp50 ribu. Selain memperoleh kWh yang lebih banyak, potongan biaya pun tidak terlalu membebani total nilai pembelian.
(*)