Grid.ID - Kronologi pejalan kaki tewas tertabrak kereta di Blora. Korban merupakan warga Desa Tebon, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro.
Insiden seorang pejalan kaki yang tertabrak kereta terjadi pada Selasa (29/7/2025) di petak jalan antara stasiun Kapuan-Cepu KM 885+5. Diketahui korban bernama Sutarjo.
Kabar tersebut pun dibenarkan oleh Kereta Api Indonesia (KAI) Dearah operasi (Daop) 4 Semarang. Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo mengatakan bahwa sebelum kejadian masinis telah berulang kali membunyikan klakson lokomotif. Lantas bagaimana kronologinya?
Kronologi Pejalan Kaki Tewas Tertabrak Kereta di Blora
"Sebelum kejadian, masinis KA Gumarang berulang kali membunyikan klakson lokomotif, namun pejalan kaki tersebut tidak mengindahkan sehingga kejadian temperan tidak dapat dihindarkan," ujar Franoto, dikutip dari Kompas.com.
Usai kejadian tersebut, Unit Pengamanan KAI berkoordinasi dengan kepolisian setempat. Korban kemudian dibawa ke RSUD Cepu.
Pihak KAI turut prihatin dan mengucapkan belasungkawa yang mendalam untuk korban. Pun mengingatkan masyarakat untuk tidak boleh melakukan kegiatan di sekitar rel kereta api.
"Kami juga meminta bantuan masyarakat apabila menemukan ada orang yang melakukan aktivitas di jalur kereta api agar diingatkan dan melarangnya," jelasnya.
Kepala TRC BPBD Blora, Agung Triyono, mengatakan bahwa evakuasi jenazah dilakukan pada pukul 07.00 WIB dan selesai dalam waktu singkat. Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Cepu untuk proses lebih lanjut.
“Evakuasi dilakukan bersama tim gabungan dan korban langsung dibawa ke kamar jenazah RSUD Cepu,” ujarnya, dikutip dari Tribunnews.
Kejadian itu pun menjadi perhatian yang serius, khusunya bagi orang-orang yang kerpa beraktivitas di sekitar rel kereta api. Beraktivitas di sekitar rel kereta api bisa mendatangkan marabahaya yang serius.
Terkait kronologi pejalan kaki tewas tertabrak kereta di Blora tersebut membuat KAI Daop 4 Semarang mengingatkan masyarakat akan pentingnya keselamatan. Diketahui selama ini pihaknya rutin melakukan sosialisasi dan edukasi keselamatan kepada warga yang tinggal di sekitar rel.
"Kami terus melakukan edukasi bahwa berkegiatan di sekitar jalur KA sangat berbahaya. Mohon kerja sama masyarakat untuk lebih waspada," tegas Franoto.